PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat telah berupaya maksimal dalam penanganan dan pencegahan penularan Covid 19 di Kobar. Upaya penyelamatan ekonomi masyarakat hingga penanganan pasien positif juga dilakukan secara maksimal.
Sejak adanya wabah Covid 19 di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kobar telah menetapkan status waspada tanggal 3 Maret. Hal ini menyusul Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif Covid-19.
Pemerintah saat itu juga langsung menyiapkan tempat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Hal ini sebagai bentuk antisipasi adanya warga yang tertular virus korona.
Selang dua minggu kemudian tepatnya tanggal 17 Maret, kasus Covid di Indonesia meningkat. Pemerintah daerah meningkatkan status waspada menjadi siaga, mengingat di Provinsi Kalimantan Tengah juga sudah ada kasus positif. Sebagai bentuk kesiapan Pemkab Kobar yakni petugas di seluruh puskesmas disiagakan.
Pemerintah saat itu telah menyiapkan ruangan VVIP RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebagai ruang isolasi. Total ada 16 ruang. Meski saat itu belum ada kemunculan kasus Covid 19.
Hingga pada 3 April Pemkab menetapkan status siaga tanggap darurat karena ada warga yang diisolasi. Setelah menjalani swab ternyata hasilnya negatif. Pemerintah daerah juga berencana membangun rumah sakit khusus isolasi. Hal ini untuk mengantisipasi membludaknya pasien positif Covid.
Setelah ada banyak pertimbangan, akhirnya pemkab melakukan perluasan rumah sakit untuk menampung pasien positif Covid 19. Pertama yakni Rumah Sakit Kesuma yang selesai kerjakan pada 7 April dan ada 11 kamar.
Pemkab juga mengerjakan Rumah Sakit Muhammadiyah yang sudah lama mangkrak sehingga bisa digunakan untuk isolasi pasien Covid 19.
"Sejak awal adanya pandemi kita terus berupaya untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan. Meski akhirnya kasus itu muncul juga di Kobar. Tapi sarana dan prasarana penunjang seperti ruang isolasi juga sudah kita siapkan," kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
Ruang isolasi untuk pasien positif Covid 19 di tiga rumah sakit. Pemerintah menyiapkan gedung LPTQ untuk isolasi ODP dan PDP. Semua fasilitas juga telah dilengkapi.
"Setelah penyiapan sarana dan prasarana, pemerintah daerah langsung membagikan paket sembako kepada 40 ribu warga Kobar baik itu warga miskin dan rentan miskin," kata Bupati Kobar.
Bantuan paket sembako tersebut bisa meringankan warga yang saat itu terkena lock down. Setelah penyaluran paket sembako, pemerintah keroyokan untuk penyaluran bantuan tunai baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan penyaluran bantuan langsung dari dana desa.
"Semua berkolaborasi untuk penyaluran bantuan agar ekonomi masyarakat miskin tidak terpuruk. Bantuan tersebut tentunya sangat membantu warga kami," ujarnya.
Akhirnya pemerintah memberlakukan new normal pada 17 Juni. Banyak rencana yang dilakukan pemerintah termasuk pembukaan sektor transportasi baik darat, laut dan udara, UMKM dan pariwisata.
Sebelum diberlakukan, semua pembukaan harus berdasarkan kajian. Seperti pembukaan Bandara Iskandar dilakukan 7 Juli setelah adanya kajian keluar dan membuka rute Jakarta dan Semarang, selang beberapa hari diikuti pembukaan Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Pembukaan bandara dan pelabuhan dengan menerapkan standar protokol kesehatan.
Pembukaan sektor transportasi ini berdasarkan evaluasi berjaln bagus. Pemerintah membuka secara perlahan objek wisata dan UMKM tepatnya 7 Agustus. Mengingat UMKM dan pariwisata ini menjadi andalan dan sebagai penguat ekonomi masyarakat. Sehingga ini yang terus dilakukan Pemkab Kobar untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Kita membuka UMKM dan objek pariwisata berdasarkan hasil kajian. Kedepan bakal lebih banyak tempat wisata yang akan kita buka. Supaya pariwisata bisa bangkit seperti dulu," jelasnya. (adv/rin/yit)