PANGKALAN BUN - Bangunan baru untuk pedagang sayur dan ikan (saik) di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun masih banyak yang kosong. Penyebabnya, sarana dan prasarana pendukung belum ada.
Sejak diresmikan, pedagang sudah mengeluhkan persoalan sarana dan prasarana pendukung, terutama terkait dengan kebocoran pipa pembuangan limbah ikan dari lantai atas ke lantai dasar. Akibatnya, tetesan air dari pipa tersebut membasahi dagangan serta pengunjung.
Lantaran perbaikan belum juga selesai, para pedagang lebih memilih meninggalkan lapaknya dan berjualan di luar gedung, termasuk di lorong-lorong pasar.
Selain lantaran sarana dan prasarana, para pedagang juga mengaku omset mereka berkurang lantaran masyarakat lebih senang berbelanja di lorong jalan dan di pintu masuk Pasar Indra Sari.
Belum diketahui berapa banyak los dan lapak yang ditinggalkan, lantaran belum ada informasi dari disperindagkop terkait hal itu.
Salah seorang pedagang blok A Pasar Indra Sari Pangkalan Bun Khotimah mengungkapkan, sejak pemindahan mereka dari pasar relokasi Tembaga Kelurahan Baru ke bangunan baru Pasar Indra Sari, omset mereka menurun lantaran ada sejumlah sarana dan prasarana yang tidak berfungsi.
"Bukan lantaran pandemi Covid-19, karena sebelum Covid-19 pasar ini juga sudah sepi, ditambah lagi pipa air pembuangan limbah ikan dari lantai atas bocor, membuat pasar menjadi tidak kondusif," ujarnya.
Selain banyak yang jualan di lorong jalan di luar bangunan gedung baru, banyak juga lapak yang tutup sembari menunggu perbaikan selesai.
Ia berharap pemerintah daerah mencari cara agar pasar bisa ramai, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini pendapatan mereka sudah menurun jauh dari kondisi semula. (tyo/yit)