Berstatus sebagai ibu rumah tangga tidak menghalangi Mayang Sari menimba ilmu. Bahkan, perempuan asal Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini berhasil menjadi lulusan terbaik dengan predikat Cumlaude Program Studi Magister Sains Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya (UPR).
=======
”Alhamdulillah. Saya juga tidak menyangka bisa meraih prestasi ini. Selama ini saya memang harus bekerja keras membagi waktu untuk keluarga dan tugas kuliah. Terlebih saat menggarap tesis, kan bimbingannya secara online, jadi harus bolak-balik mengirim materi," kata Mayang Sari di Sampit, Rabu (2/9).
Mayang Sari kini resmi menyandang gelar magister sains atau MSi setelah mengikuti wisuda Universitas Palangka Raya lulusan periode April dan Agustus 2020 di Palangka Raya pada Selasa (1/9) malam. Wisuda tersebut digelar secara "drive thru" di halaman depan gedung UPR.
Wisuda secara "drive thru" digelar sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Wisudawan dan wisudawati yang telah mengenakan toga, melintas menggunakan kendaraan di tempat acara, kemudian turun mengikuti prosesi pemindahan tali toga. Selanjutnya kembali ke mobil dan langsung meninggalkan lokasi.
Meski digelar secara "drive thru", jumlah peserta tetap dibatasi. Hanya beberapa perwakilan masing-masing jurusan yang diundang hadir, sedangkan sebagian besar lainnya mengikuti prosesi wisuda melalui konferensi video dari rumah masing-masing.
Mayang Sari menjadi salah satu wisudawati yang diundang hadir langsung mengikuti prosesi wisuda karena merupakan lulusan terbaik. Perempuan itu meraih nilai sempurna dengan IPK 4,00 dalam perkuliahan yang ditempuhnya selama dua tahun.
Mayang mengaku sangat puas dengan capaian tersebut. Dia sama sekali tidak menyangka bisa meraih prestasi itu. Meski dengan segala kendala di tengah pandemi Covid-19, dirinya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik hingga diwisuda.
Mayang juga bangga karena wisuda yang dipimpin Rektor UPR Andrie Elia itu berjalan lancar, meski situasinya berbeda karena menerapkan "drive thru" untuk mencegah penularan Covid-19. Total ada 1.542 orang yang diwisuda, terdiri dari strata satu (S1), strata dua (S2), dan strata tiga (S3).
Mayang Sari berharap bisa mengamalkan dengan baik ilmu yang didapatnya sehingga membawa manfaat bagi orang lainnya. Dia juga berharap pencapaiannya bisa menginspirasi generasi muda, khususnya bagi anak-anaknya kelak.
”Pandemi Covid-19 ini tidak menghalangi untuk belajar lebih giat lagi. Saya seorang ibu rumah tangga saja bisa. Saya ingin menunjukkan kepada anak saya bahwa walaupun kondisi seperti ini, saya bisa menjalaninya bahkan dengan hasil yang sangat menggembirakan," tandasnya. (yn)