SUKAMARA – Musyawarah Daerah (Musda) II Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sukamara, Sabtu (19/9) berjalan lancar.  Dalam Musda itu H. Ahmadi terpilih sebagai Ketua DAD Sukamara Periode 2020 - 2025 menggantikan Ahmad Dirman. 

Dalam sambutannya, Bupati Sukamara Windu Subagio yang membuka kegiatan mengatakan bahwa Musda II dilaksanakan untuk pemilihan pengurus baru masa bhakti 2020 – 2025. Pemerintah Kabupaten Sukamara mengaprsiasi atas pengabdian dan pengorbanan pengurus DAD Kabupaten Sukamara masa bhakti 2015 – 2020 dalam pembangunan di daerah.  

“Mari kita jadikan DAD sebagai wadah untuk menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat adat dayak, dan fasilitator fungsi kedamangan serta mantir adat,” ujar Windu Subagio. 

Menurutnya lembaga adat merupakan mitra pemerintah daerah dalam membantu kelancaran bidang pemberdayaan, pelestarian, pengembangan adat istiadat penegakan hukum adat di wilayah kalimantan, khususnya di Kabupaten Sukamara. Bupati juga mengajak agar menjaga kearifan lokal budaya dayak, adat istiadat dan yang sesuai dengan falsafah Budaya Huma Betang dan Belom Bahadat. 

“Yaitu masyarakat dayak yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, kesetaraan, kebersamaan dan toleransi serta taat pada hukum negara, hukum adat, dan hukum alam. Pemerintah Kabupaten Sukamara mendukung penuh keberadaan kelembagaan adat dayak di Kabupaten Sukamara sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Kelembagaan Adat Dayak di Kabupaten Sukamara,” tukas Windu Subagio. 

Sementara itu, mantan Ketua DAD Sukamara Ahmad Dirman menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dan fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah daerah selama ini. Ia juga meminta maaf atas kekurangan dalam menjalankan roda organisasi. Ahmad Durman juga berharap pemerintah daerah terus mendukung keberadaan DAD agar dapat berperan dalam pembangunan daerah. 

“Melalui Musda ini kita berharap dapat menghasilkan rekomendasi dan regenerasi pengurus sebagai estafet memantapkan kelembagaan DAD yang dapat menjadi dasar acuan bagi DAD dalam membangun kehidupan masyarakat adat dayak,” tandasnya.(fzr/sla)