PANGKALAN BUN – Ribuan jiwa di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Kotawaringin Lama mulai merasakan dampak banjir yang masih menggenangi kawasan mereka. Selain melumpuhkan aktivitas, mereka juga membutuhkan bantuan pangan.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar, untuk banjir di Kelurahan Kotawaringin Hulu sebanyak 125 rumah terdampak dengan jumlah KK 125 terdiri dari 500 jiwa. Kelurahan Kotawaringin Hilir sebanyak 302 rumah, dengan jumlah KK terdampak 333 terdiri dari 1.236 jiwa, Desa Kondang 94 rumah dengan jumlah jiwa 133 dan jumlah jiwa 496, Desa Lalang 26 rumah dengan jumlah KK 26 terdiri dari 104 jiwa, Desa Rungun 378 rumah dengan jumlah KK 406 terdiri dari 1.464 jiwa.
Sehingga total rumah yang terendam di tiga desa dan dua kelurahan tersebut berjumlah 932, jumlah KK 999 serta jumlah jiwa terdampak banjir dengan jumlah total sebanyak 3.800 jiwa. Ketinggian air yang merendam ratusan rumah di tiga desa dan dua kelurahan tersebut bervariasi antara 40 centimeter hingga 2 meter yakni di daerah Rungun dan Kondang.
Terkait hal itu pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merespon cepat dengan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak.
Bantuan sembako berupa beras satu karung, mie instan, dan telur serta kebutuhan pokok lainnya tersebut diserahkan oleh Bupati Kobar, Hj Nurhidayah dengan didampingi oleh Kapolres Kobar AKBP Andi Kirana, dan Dandim 1014 Pangkalan Bun serta Kadishub Kobar Fitriyana di lapangan Kotawaringin Lama, Selasa (22/9).
Berdasarkan data dari Kecamatan Kotawaringin Lama, selain merendam rumah di tiga Desa Rungun, Lalang dan Desa Kondang, banjir kali ini juga merendam dua kelurahan di kecamatan setempat, yakni Kelurahan Kotawaringin Hulu dan Kotawaringin Hilir.
Menurut Bupati Kobar Hj Nurhidayah bantuan yang diberikan tersebut merupakan respon cepat pemerintah daerah kepada masyarakat terdampak banjir di tiga desa dan dua kelurahan. "Saat ini baru simbolis yang kita berikan, nanti teknisnya akan dikoordinir oleh BPBD dan Dinsos melalui pemerintah desa dan kecamatan, juga melalui Polsek dan Koramil, untuk masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.
Bupati menyebut bantuan sembako walau tidak seberapa nilainya tetapi bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak. Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menyampaikan amanah dari Gubernur Kalteng yang turut Berduka cita mendalam atas musibah yang menimpa masyarakatnya.
Bupati juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang dihadapi oleh masyarakat, belum lagi pandemi Covid-19 usai, masyarakat kembali ditimpa musibah banjir."Banjir yang sudah terjadi untuk ke tiga kalinya dalam tahun ini cukup menyita perhatian pemerintah daerah, bukan hanya di Kobar tetapi secara geografis banjir terjadi hampir di seluruh wilayah yang dekat Daerah aliran sungai," ungkapnya.
Ia mengakui bahwa berdasarkan pantauan di lapangan di Kecamatan Kolam ada dua desa yang terparah terendam banjir yaitu Desa Rungun dan Kondang."Skema penanganan kita sudah menyiapkan posko sejak jauh hari, yang bersinergi dengan TNI dan Polri, dan logistik untuk masyarakat terdampak juga telah kita siapkan," tegasnya.
Ia berharap agar perusahaan besar swasta yang berada di sekitar Kecamatan Kotawaringin Lama ikut berperan serta memberikan bantuan kepada masyarakat. "Saat ini masyarakat membutuhkan sembako dan air bersih, jadi selain logistik yang sudah kita siapkan juga berharap partisipasi perusahaan swasta di sekitar wilayah Kolam," pungkasnya.
Untuk diketahui tahap awal bantuan simbolis yang diberikan berjumlah 300 karung beras, puluhan mie instan, air mineral, dan ratusan lembar masker kepada masyarakat .(tyo/sla)
