PROKAL.CO,
SAMPIT-Pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 109 Komando Distrik Militer (Kodim) 1015 Sampit menjadi penyambung asa bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut. Mimpi masyarakat disana bisa mendapatkan program pembangunan mulai dirajut dengan program tentara itu. Masyarakat di dua desa yakni Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah mendapat sepercik api semangat ditengah keputusasaan pembangunan di wilayah mereka meski tak jauh dari kota.
Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan yang terisolir, lantaran posisi geografisnya berada di seberang Sungai Mentaya. Untuk saat ini tidak bisa diakses melalui jalur darat, dari Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur jaraknya hanya sekitar 40 kilometer. Jika ingin mendatangi Kecamatan yang luasnya 620 kilometer persegi dengan komposisi 14 Desa itu harus menempuh jalur darat melalui Sampit-Samuda. Kecamatan ini membentang dari bibir Sungai Mentaya dan menjorok berbatasan dengan Kabupaten Katingan. Di Pulau Hanaut ada dermaga penghubung menggunakan jalur sungai. Kondisi geografis yang berdekatan dengan muara Sungai Mentaya menjadi tantangan begitu berat karena selain bergelombang besar juga alur yang dilalui terkenal dengan populasi buaya muara. Buaya itu yang kerap mencari korban manusia. Hambatan ini tidaklah mudah bagi pelaksanaan program TMMD ke 109 .
Prajurit TNI harus berjuang keras membawa material dan bahan diangkut turun naik perahu kelotok, material yang dibawa dari Kota Sampit harus disalin melalui perahu-perahu masyarakat untuk bisa dibawa ke desa tempat kegiatan dilaksanakan. Ini memang tidaklah mudah dan pekerjaanberesiko tinggi.
Kepala Desa Babirah, Julam Efendi mengakui kendala yang dihadapi para tentara ini sangat beratr, bahkan multi tantangan seperti lokasi yang terisolir dan terpencil, cuaca ekstrim yang kurang mendukung serta minimnya fasilitas pendukung. “Misalnya kalau rehabilitasi jembatan pasti sangat sulit memindahkan material karena mesti menyebrangi Sungai Mentaya belum lagi mendistribusi ke lokasi pekerjaan harus melalui sungai kecil menggunakan kelotok ditengah kondisi cuaca yang begini,”kata kepala desa.
Dari kegiatan ini, Jumlam Efendi mengaku sangat senang. dia menyebutkan program TMMD kali ini bisa mewujudkan mimpi masyarakat sejak lama. “Apa yang kami harapkan, kami impikan selama ini sudah diwujudkan dalam program TMMD ini, terimakasih Kodim 1015 Sampit,”katanya
Begitu juga dengan Kepala Desa Bapinang, ada dua jembatan yang dibangun di wilayah desanya yakni jembatan Handil Gayan dan jembatan Handil Samsu. dua jembatan itu kondisinya sudah rusak parah dan berbahaya dilewati. Alhasil dengan dibangunnya oleh satgas TMMD jembatan itu kini berubah menjadi aman dan tidak ragu lagi dilewati. Sebelumnya mereka memperbaiki jembatan dengan swadaya mereka sendiri namun tidak bisa bertahan lama karena hanya sekadar perbaikan tambal sulam.