PROKAL.CO,
PALANGKA RAYA- Mengantisipasi penyebaran lebih masif dan sekaligus mencegah penularan secara besar-besaran atas Covid-19, termasuk tidak ingin muncul klaster baru, Pemerintah Kota Palangka Raya masih belum berencana membuka sejumlah fasilitas umum untuk masyarakat.
Fasilitas itu seperti taman-taman bermain. Salah satunya di Taman Pasuk Kameloh,tak jauh dari jembatan Kahayan, yang setiap hari sebelum pandemi terjadi selalu dipadati masyarakat dari berbagai wilayah. Tak hanya dari kota Palangka Raya tetapi juga dari Katingan, Gunung Mas, bahkan warga Kalimantan Selatan.
”Ada beberapa tempat yang tidak bisa beroperasi atau dibuka, guna mencegah sebaran covid-19 yang lebih luas. Walaupun itu sudah lebih dari lima bulan ditutup.Sampai saat ini belum ada rencana, tetapi jika dibuka pun tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes),” ujar Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, belum lama ini.
Ia mencontohkan, keberadaan fasilitas umum seperti taman-taman, hingga kini belum ada perencanaan dibukanya kembali fasilitas tersebut. Pertimbangannya tidak lain, mengingat keberadaan taman dinilai berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19. Karena menjadi tempat berkumpulnya warga.
”Saat ini angka sebaran covid-19 di Kota Palangka Raya kembali naik. Maka dari itu kami belum berniat membuka kembali taman -taman kota. Saya juga tekankan jika kondisi sebaran covid-19 di Kota Palangka Raya kembali memburuk, maka bukan tidak mungkin tempat-tempat lain juga akan ditutup kembali.Maka itu diingatkan tentang protokol kesehatan,” imbuh Fairid.
Ia menambahkan, pihaknya terus berharap angka sebaran covid-19 di Kota Palangka Raya bisa kembali membaik. Terutama ditandai dengan menurunnya angka orang yang terkonfirmasi positif covid-19 dan semakin meningkatkan jumlah angka kesembuhan, yang sampai saat ini sudah mencapai ribuan orang atau lebih dari 88 persen.