SAMPIT – Berbagai program unggulan menjadi prioritas untuk dapat diwujudkan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor-Irawati (HARATI) jika terpilih pada Pilkada Kotim 9 Desember mendatang. Salah satunya adalah upaya peningkatan produksi pangan daerah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan fokus pada sektor pertanian. Dengan peningkatan produksi pangan daerah, dinilai akan berdampak pada percepatan laju ekonomi masyarakat.
”Dengan strategi ini, tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya pada para petani," ujar Halikinnor.
Dalam upaya mendukung sektor pertanian, tentu hal tersebut terkait pula dengan infrastruktur serta penunjang lainnya, seperti penyediaan lahan pertanian yang luas, perbaikan irigasi, penyediaan bibit varietas unggul, serta pengembangan pertanian organik.
”Lahan pertanian yang luas, infrastruktur, serta elemen penunjang lainnya juga harus benar-benar dipersiapkan untuk peningkatan produksi pangan daerah," katanya.
Halikinnor menuturkan, di bawah kepemimpinan Supian Hadi saat ini, sektor pertanian masih menjadi prioritas dengan terus menambah luas lahan atau meningkatkan indeks pertanian guna meningkatkan dan mempertahan produksi pangan yang berkelanjutan di Kotim.
”Program yang telah dijalankan Bupati yang sekarang untuk peningkatan produksi pangan daerah jangan sampai putus. Untuk itu saya akan melanjutkannya," tegas Halikinnor.
Lebih lanjut dia mengatakan, pengaturan irigasi dalam upaya perluasan lahan pertanian juga harus diperhatikan. Sebab, pengaturan air yang baik menjadi faktor penting dalam pertanian.
”Ketika terjadi perubahan iklim air menjadi hal yang krusial, sehingga irigasi perlu diperhatikan, karena merupakan salah satu faktor penting dalam pertanian," jelasnya.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim ini menambahkan, akan memberi kesempatan bagi para peneliti, pengembang bidang pertanian, maupun investor untuk berperan aktif guna berinovasi dalam rangka mengembangkan bibit varietas unggul.
”Dalam rangka meningkatkan indeks tersebut, kami memberikan kesempatan para peneliti untuk mengembangkan dan membudidayakan padi di Kotim,” kata Halikin.
Sebagai informasi, Kotim sedang mengembangkan jenis padi baru, yaitu Trisakti dengan menggunakan pupuk organik cair. Hal itu bertujuan meningkatkan indeks pertanian. Namun, pengembangan padi tersebut masih perlu dilakukan analisa terkait hasilnya.
Halikin berharap jika dirinya terpilih nanti, strategi tersebut dapat diterapkan, sehingga peningkatan produksi pangan dapat tercapai. Hal tersebut baru akan terwujud jika melibatkan semua pihak, tidak hanya mengandalkan satu stakeholder saja.
”Strategi ini baru dapat terwujud dengan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah daerah, swasta, dan keikutsertaan masyarakat," tandasnya. (yn/ign)