PANGKALAN BUN - Faktor kewilayahan disebut menjadi salah satu penyebab tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat. Karena Kobar wilayah epidemiologisnya tidak hanya kabupaten saja tetapi kontak dengan wilayah di luar Kalimantan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmad Rois mengatakan, Kotawaringin Barat sebagai kabupaten yang menjadi salah satu gerbang ekonomi secara kewilayahan berhubungan dengan daerah yang juga menjadi wilayah penyebaran Covid-19. "Kesatuan epidemiologi Kabupaten Kobar terkoneksi dengan wilayah di luar pulau Kalimantan," kata Ahmad Rois, Rabu, (9/12).
Ia menegaskan bahwa wilayah yang terkoneksi dengan Kobar adalah Provinsi Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Surabaya), DKI Jakarta, Kalimantan Barat serta kabupaten lainnya yang notabene saat ini seluruh wilayah tersebut juga mengalami peningkatan kasus.
Ia menyebut kenaikan yang terjadi di Pulau Jawa merupakan ledakan kasus yang ke-3, namun secara umum ledakan di seluruh wilayah baru ledakan kasus yang ke-2. "Ada beberapa daerah yang saat ini peningkatan kasusnya merupakan ledakan ke-3 yang luar biasa, seperti Jawa Tengah dan itu kesatuan epidemiologisnya dengan Kabupaten Kobar," tegasnya.
Selain faktor kewilayahan ia juga mengatakan bahwa angka peningkatan kasus adalah hasil limpahan dari hulu, artinya ketika protokol kesehatan diterapkan, dijalankan, dan dipatuhi dengan benar oleh indivi, maka hulu tidak akan melimpahkan kasus ke bagian hilir atau tidak ada kasus yang bermunculan.
Ketika ditanyakan dengan beberapa faktor penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Kobar, apa yang harus dilakukan untuk kembali menekan kasus tersebut ia menegaskan, bahwa satgas yang berada di lini hilir harus semaksimal mungkin meningkatkan kapasitas.
"Karena kami tanggung jawabnya adalah tanggung jawab kesehatan dan keselamatan masyarakat maka yang tidak kalah penting adalah bagian hulunya yang harus dibendung betul-betul secara ketat, masif, dan serentak," imbuhnya.
Ia mengakui bahwa jauh sebelum terjadi lonjakan tersebut, yaitu sekitar bulan Juni ia sudah menekankan bahwa kedepan Kobar harus mempunyai daya pukul yang luar biasa untuk menangani Covid-19 dengan prokes secara masif, dan serentak. “Kobar sempat mengalami penurunan kasus yang signifikan, dengan begitu maka Satgas dan masyarakat harus kembali menerapkan pola serupa untuk menekan angka kasus saat ini,” pungkasnya. (tyo/sla)