SAMPIT— Kerusakan cukup parah yang terjadi di Jalan Lingkar Selatan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat sopir angkutan berat memilih jalan dalam kota untuk dilintasi akibatnya, Jalan HM Arsyad saat ini kondisinya tak lagi mulus. 

Pantauan Radar Sampit, Minggu (13/12) jalan yang tadinya hanya dilintasi kendaraan roda dua dan mini bus, saat ini banyak dilintasi kendaraan berat seperti angkutan crude palm oil (CPO), alhasil aspal jalan yang tadinya mulus kini rusak dan makin parah karena jalan dilewati truk dengan tonase besar sehingga makin rusak. 

Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, kondisi Jalan Lingkar Selatan yang kerusakannya cukup parah, mengakibatkan pengendara angkutan berat tidak dapat mengakses jalan tersebut. Dengan kondisi tersebut pihaknya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk segera melakukan perbaikan agar kendaraan angkutan berat tidak lagi melintas dalam kota, sebab cukup berbahaya bagi pengguna jalan lain.

Supian mengaku, serba salah dengan kondisi tersebut, sebab menurutnya jika pengendara angkutan berat dilarang melintas dalam kota, kondisi jalan di Lingkar Selatan juga tidak memungkinkan untuk dilintasi, karena dipenuhi lubang dengan diameter besar dan saat musim penghujan jalan digenangi air, sehingga menambah becek dan rentan truk terguling.

"Untuk itu saya minta dan berkoordinasi dengan pemprov untuk lakukan perbaikan Jalan Lingkar Selatan, agar angkutan berat tidak lagi masuk dalam kota," ungkapnya.

Rencana perbaikan Jalan Lingkar Selatan tidak optimal dilakukan provinsi, sebab anggaran perbaikan jalan sebagian dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kalteng, sehingga kondisi Jalan Lingkar Selatan menuju Kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dalam kondisi rusak parah belum diperbaiki oleh instansi terkait. (yn/dc)