SAMPIT - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang H. Syamsu menyebutkan, jalan lingkar selatan akan segera ditangani secara konsorsium untuk perbaikannya.
Perbaikan itu hanya sekadar bisa difungsionalkan. Sebab, apabila menunggu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, maka akan terlalu berlarut-larut.
“Hasil kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP), kami mendorong agar jalan lingkar selatan ditangani dan diperbaiki dengan kerjasama seluruh perusahaan perkebunan ataupun angkutan untuk memperbaiki, sehingga bisa fungsional,” kata Dadang.
Menurutnya, jalan diperbaiki, maka tidak ada lagi kendaraan masuk dalam Kota Sampit. Kendaraan milik perkebunan akan dialihkan melalui jalur lingkar selatan.
Pemkab Kotim diberikan waktu 15 hari sejak Selasa kemarin (19/1) untuk menindaklanjuti dan membicarakan dengan pengusaha angkutan maupun perkebunan untuk memperbaiki ruas jalan lingkar.
“Penanganan paling cepat adalah timbunan atau dilatrit. Dikerjakan secara gotong-royong oleh dunia usaha angkutan dan perkebunan. Misalkan ada 10 perusahaan, dibagi per ruas untuk perbaikan,” kata dia.
Selanjutnya, kata Dadang, pihaknya terus berupaya menekan Pemprov Kalteng untuk segera mungkin menangani ruas jalan lingkar secara permanen. Bahkan akan lebih baik jika memang nantinya dibangun dengan rigid beton, sebagaimana yang dilakukan di jalan miliki konsorsium menuju Pelabuhan Bagendang.
Politikus PAN ini mengakui, pihaknya tidak ingin truk-truk melintas di jalan dalam kota. Apalagi belakangan ini ada sejumlah kelompok masyarakat mulai merencanakan untuk melakukan aksi di jalan.
“Segera perbaiki jalan alternatif. Karena tidak bisa dipaksakan jalan dalam kota dilintasi kendaraan perusahaan yang berbobot besar hingga 20 ton, maka jalan akan semakin rusak,” tukasnya. (ang/fm)