SAMPIT – Seorang kakek bernama Darsih Bin Muhammad Senang (65), warga asal Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tewas terpanggang dilumat kobaran api sekitar pukul 17.35 WIB, Kamis (21/1).
Kapolsek Pulau Hanaut AKP Syaherlan mengatakan, kebakaran tersebut diketahui warga yang melintas menggunakan kelotok. ”Yang terbakar pondok kecil ukuran 2 x 2 meter. Di dalamnya ada penghuninya ikut terbakar,” katanya.
Syaherlan tidak mengetahui persis kronologi kejadian tersebut. Namun, diduga korban lupa mematikan api saat memasak di dalam pondoknya.
”Korban sudah kami evakuasi dan jenazahnya akan divisum untuk mengetahui pasti penyebabnya meninggal dunia. Korban memang sudah lama tinggal di pulau itu,” ujarnya.
Syaherlan menuturkan, pulau itu hanya dihuni korban seorang diri. Warga yang sempat berupaya memadamkan api tidak berani mendekat ke lokasi saat api berkobar. ”Hal itu karena warga takut apabila korban menyerang mereka. Pasalnya, selama ini korban pasti menyerang warga yang berani datang ke tempat itu, terkecuali keluarganya,” ujarnya.
Camat Pulau Hanaut Eddy Mashami mengatakan, korban hidup seorang diri di pulau itu dan tidak memiliki istri dan anak. ”Untuk sementara dugaan asal api masih belum diketahui," katanya.
Kades Bapinang Hulu Sugianur mengatakan, begitu mendapat informasi kebakaran, dia bersama sopir taksi dan anggota Polsek Pulau Hanaut langsung mengecek lokasi. Setibanya di lokasi, gubuk kayu itu sudah hangus dilalap api.
"Di tengah perjalanan, saya dapat kabar, korban sudah meninggal terpanggang," katanya.
Sugianur menuturkan, gubuk kayu tersebut dibangun pihak desa pada 2012 silam. Di dalam gubuk itu berisi tumpukan sampah plastik, ember bekas, kaleng bekas, yang dikumpulkan korban semasa hidupnya.
”Korban ini memang orangnya menderita gangguan jiwa. Tidak ada anak istri. Keluarganya ada, tetapi tidak berani mendekat, karena kalau sudah marah bisa mengancam dan menyerang," ujarnya.
Korban yang akrab disapa Kosasih sebenarnya merupakan warga asal Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi yang sudah lama menetap di Desa Bapinang Hulu.
”Dugaan korban saat itu sedang tidur atau mungkin sakit, sehingga tidak bisa bergerak menyelamatkan diri. Pemadaman dibantu warga dengan alat seadanya. Evakuasi korban mulai dari jam 7 sampai setengah 9 malam. Agak lama nunggu kantong jenazah," ujarnya.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka, tepatnya di Bapinang Hulu oleh perawat Puskesmas Kecamatan Pulau Hanaut. (sir/hgn/ign)