PANGKALAN BUN – Induk buaya dengan panjang lebih dari 3 meter terpantau oleh warga Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), berada di tepi hutan bakau dan nipah di sekitar Pos AL Kumai.
Buaya tersebut sudah beberapa hari ini terlihat berada di lokasi bekas penangkapan satu ekor anak buaya sepanjang 2 meter oleh sejumlah pemuda Kumai pada Minggu 17 Januari 2020 lalu.
Keberadaan buaya tersebut tidak sendiri, karena ada satu ekor anak buaya dengan panjang selengan orang dewasa.
Keberadaan buaya tersebut membuat warga sekitar kembali khawatir, padahal sebelumnya setelah diketahui satu buaya tertangkap, warga sudah tenang dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa, terlebih di kawasan tersebut merupakan lokasi warga mencari kerang (tapah) sebagai tambahan penghasilan.
Ujang, warga Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar mengatakan, sejak dua Minggu belakangan ia bersama warga lainnya telah berupaya menangkap dan menghalau buaya-buaya yang berada di Sungai Kumai, khususnya di sekitaran kawasan Pos AL Kumai.
Namun, sejak diburu, buaya tersebut tidak tampak di Sungai Kumai, dan justru sejumlah pemuda Kumai yang tanpa sengaja melihat satu ekor buaya beberapa hari lalu dan berhasil menangkapnya.
"Buaya yang terlihat warga dua hari belakangan ini diperkirakan panjangnya lebih dari 3 meter, pasalnya warga melihat kepala buaya tersebut saat muncul ke permukaan air berukuran lebih dari 15 centimeter, bahkan buaya tersebut bersama anaknya," terangnya, Jumat (23/1).
Ia mengaku saat ini mereka terkendala dengan kondisi air Sungai Kumai yabg sedang pasang, dalam kondisi tersebut sangat rawan memburu buaya tersebut.
Menurutnya, saat ini ia sedang memikirkan cara menangkap buaya tersebut, karena sejak diburu, buaya - buaya Sungai Kumai seperti enggan muncul.
Menurutnya, selain menggunakan tali dan jaring, rencananya ia akan memasang umpan untuk memancing buaya tersebut muncul ke permukaan.
Rencananya malam hari ia akan kembali menyisir tepian Sungai Kumai untuk menangkap buaya yang sudah membuat warga resah.
Buaya yang terbaru ini ukurannya lebih besar, maka membutuhkan kehati-hatian serta alat yang mumpuni untuk menangkapnya.
"Kita lihat nanti, saya sedang memantau bersama warga, kami khawatir buaya ini lebih besar dan bisa membahayakan warga yang beraktivitas di Sungai Kumai," tukasnya.
Seperti diketahui, BKSDA SKW II Pangkalan Bun telah memasang papan imbauan di beberapa titik di Sungai Kapitan (anak Sungai Kumai), dan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di air, terutama melarang anak-anak berenang di sungai. (tyo/fm)