PANGKALAN BUN - Seorang warga Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) gegerkan jagat maya. Warga bernama Mustafa ini berfoto bersama seekor buaya yang diketahui sudah mati di Pantai Sungai Baru desa setempat baru-baru ini.
Foto yang diabadikan melalui kamera handphone tersebut terlihat seolah-olah Mustafa akan digigit di bagian pantatnya. Terlihat pula celana pendek yang dikenakannya melorot seolah-olah ditarik oleh buaya. Foto tersebut kemudian diposting oleh putrinya Inar yang berdomisili di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Minggu 24 Januari 2021 di media sosial.
Postingan tersebut menuai reaksi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW II Pangkalan Bun yang berencana menerjunkan tim Wild Rescue Unit (WRU) ke Desa Sungai Cabang untuk mencari buaya dan mengevakuasinya, Senin (25/1). Selain itu tim juga akan mengklarifikasi foto yang beredar tersebut. Namun mengingat cuaca buruk dan gelombang tinggi tim WRU akan berangkat hari itu juga.
Informasi dihimpun, terkait dengan foto tersebut Kepala Resort Sungai Cabang Taman Nasional Tanjung Puting sudah menemui Mustafa di kediamannya. Pria paruh baya itu mengakui bahwa buaya yang diabadikannya tersebut ternyata sudah dalam kondisi mati (bangkai). Buaya tersebut berada di Sungai Baru sejak beberapa hari lalu. Karena besarnya ukuran buaya, tak seorang pun warga yang berani mendekat.
Saat itu posisi buaya terapung di tepi laut dan Mustafa bersama tiga rekannya mendorong bangkai buaya tersebut ke darat. Saat itulah menurutnya muncul keisengan dan mengabadikan momen itu seolah-olah ia digigit buaya di bagian pantatnya.
Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Dendi Setiadi menegaskan bahwa buaya tersebut ditemukan sudah dalam kondisi mati (bangkai) namun tidak ditemukan luka. Kemudian dokumentasi Mustafa tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
“Info dari Kepala Resort Sungai Cabang TN Tanjung Putting, buaya akan dikubur oleh rekan-rekan resort Sungai cabang,” katanya.
Menurutnya bangkai buaya tersebut diduga merupakan jenis sinyulong. “Untuk memastikan ukuran dan beratnya Tim WRU besok (hari ini) akan ke lokasi, sekaligus menginvestigasi kawasan tersebut,” pungkasnya. (tyo/sla)