SAMPIT – Buaya Sungai Mentaya kembali menebar teror mematikan. Seorang warga Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Isal (70), jadi korban serangan predator tersebut. Nyawanya berhasil selamat dari mangsa satwa mematikan itu meski tubuhnya mengalami luka bekas gigitan buaya.
Informasi dihimpun, kejadian itu bermula ketika Isal berniat wudhu di Sungai untuk melaksanakan salat Isya, Senin (31/5) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat dia mengambil air, tiba-tiba muncul buaya yang langsung menerkam kakinya.
Mendapat serangan mendadak tersebut, Isal dengan tubuh rentanya berjuang sekuat tenaga melepaskan diri dari gigitan buaya yang menyambar kaki kirinya. Perjuangannya tak sia-sia. Dia berhasil naik ke atas titian dan segera kabur menghindari buaya tersebut.
Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan serangan buaya tersebut. Namun, untuk kronologis lengkapnya belum menerima informasi.
Menurutnya, warga di Kecamatan MHS memang kerap menggunakan titian untuk beraktivitas di sungai, seperti mandi, cuci, dan kakus. Warga diminta lebih waspada karena buaya kerap muncul dan terlihat di wilayah tersebut.
Sementara itu, keluarga korban, Iksan, mengatakan, kakeknya masih mendapat perawatan di rumah setelah serangan buaya yang mengenai kaki kiri tersebut. Isal tak dirawat ke rumah sakit karena luka yang diderita dinilai tak terlalu parah meski luka sobeknya cukup lebar dan harus mendapat beberapa jahitan.
”Beruntung saat diterkam buaya beliau sempat naik ke atas titian, hingga akhirnya selamat," ujar Iksan.
Terkait teror buaya di Sungai Mentaya tersebut, Pemkab Kotim sebelumnya berencana membuat wisata buaya. Melalui upaya itu, serangan buaya terhadap warga dinilai bisa diminimalisasi karena akan dibangun penangkaran buaya. Rencana wisata buaya tersebut telah diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (rm-106/ign)