SAMPIT – Warga Desa Bangkuang Makmur, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, digegerkan dengan penemuan bangkai seekor buaya muara sepanjang sekitar 3 meter yang mengapung di tepi Sungai Mentaya, Minggu (2/5). Warga lalu ramai-ramai mengamannya sebelum dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Bangkuang Makmur Fitriannur terkait penemuan bangkai buaya tersebut. Setibanya di lokasi, bangkai predator itu telah terikat di Pelabuhan Dusun Belanti.
Saat ditemukan, lanjut Muriansyah, kondisi kulit punggung buaya sudah mulai mengelupas. ”Tidak ditemukan bekas benda tajam di tubuh buaya itu," katanya.
Berdasarkan keterangan warga setempat, Muriansyah menambahkan, bangkai buaya itu hanyut dari arah hulu. Warga selanjutnya mengamankannya di sekitar pelabuhan. Belum diketahui penyebab buaya itu tewas.
Muriansyah melanjutkan, bangkai buaya itu mulai membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk menghindari keresahan warga, bangkai buaya ditarik menggunakan kelotok ke lokasi yang jauh dari permukiman warga.
”Karena bangkai buaya sudah mulai membusuk, buaya tidak dapat diangkut dan dikuburkan. Bangkai buaya diletakkan di tepi Sungai Mentaya, di daerah yang berhutan," ujarnya.
Kades Bangkuang Makmur Fitriannur mengatakan, warga mengamankan bangkai buaya itu dengan cara mengikatnya pada perahu warga di Pelabuhan Dusun Belanti agar tidak hanyut. Setelah itu dia melaporkan penemuan bangkai itu ke BKSDA Pos Jaga Sampit untuk penanganan selanjutnya. (yn/rm-106/ign)