SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor benar-benar ingin agar wisata buaya ada di Kota Sampit. Terkait rencana itu, baru-baru tadi bersama pihak terkait, dia menggelar rapat yang dilakukan di ruang kerjanya, Selasa (2/3).
Halikinnor mengatakan, pertemuan yang digelar bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Ditpolairud Polda Kalteng, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) KSOP Kelas III Sampit, Ditpolairud Polda Kalteng, instansi terkait lainnya, serta jajaran di Pemkab Kotim, untuk membahas rencana pembuatan wisata satwa buaya di Sungai Mentaya.
”Saya mempunyai keinginan untuk membuat wisata satwa buaya di Sungai Mentaya," kata Halikinnor.
Dia menyebut, keinginannya bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat Kotim dari serangan buaya. Sebab, selama ini keberadaan buaya menjadi ancaman. Apalagi bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai.
Halikinnor menilai, keinginan itu tidak hanya untuk melindungi keselamatan masyarakat. Akan tetapi, jika dilihat dari aspek kepariwisataan, diharapkan nantinya keberadaan wisata satwa buaya bisa meningkatkan pariwisata daerah.
”Saya maunya itu bisa dikumpulkan di satu lokasi, seperti di Pulau Lepeh atau di Danau Burung Desa Lampuyang," ujarnya.
Dalam pembahasan tersebut, disebutkan ada dua upaya yang direncanakan, yakni untuk wisata satwa buaya atau membuat penangkaran buaya. Agar bisa mewujudkan rencana tersebut, pihaknya akan menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar menurunkan tim guna memberikan petunjuk terkait rencana tersebut. Harapannya, surat tersebut diterima dan segera ditindaklanjuti. (yn/ign)