PANGKALAN BUN - Setelah penutupan sejumlah lokalisasi dan pemulangan ratusan Pekerja Sek Komersial (PSK) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ke daerah asalnya oleh pemerintah daerah, rupanya tidak lantas membuat geliat bisnis lender ini memudar.
Berbagai cara dilakukan oleh para penyedia jasa esek-esek ini untuk tetap melanggengkan praktek haramnya. Salah satunya adalah menjadikan barakan (kos) sebagai tempat aman dalam melayani pria hidung belang.
Bahkan, informasi dari dihimpun ada di salah satu kelurahan di Kobar ada oknum pemilik barakan yang menyewakan tempatnya (kamar-kamarnya) dengan waktu terbatas (short time) untuk para pekerja seks komersial dan pria hidung belang untuk menuntaskan hasratnya.
Para penyedia jasa ini tidak lagi menggunakan pola-pola lama yaitu di wisma atau di komplek prostitusi, tetapi mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk bertransaksi dengan calon ‘pembeli’. Mereka memanfaatkan aplikasi tertentu. Mirisnya para wanita penjaja cinta ini tidak terbatas umur, diduga ada yang masih usia remaja, salah satunya sebut saja Bunga yang saat dibincangi mengaku bisa dibooking dengan tarif Rp500 ribu.
Menurutnya dalam bertransaksi, selain menggunakan aplikasi tertentu, ia terkadang harus menemani para tamu untuk menjadi pemandu lagu sembari menenggak miras. “Kalau mau aman bisa di kos saya, tapi lebih asyik kalau malam hari tidak begitu terpantau,” ujar perempuan yang tinggal di Kecamatan Arut Selatan ini.
Perempuan yang mengaku berusia 18 tahun ini mengungkapkan bahwa telah mempunyai tiga putra dari hasil pernikahannya dan ia juga mengaku terjerumus ke lembah hitam tersebut untuk mencukupi kebutuhan buah hatinya.
Saat dikonfirmasi Kepala Satpol PP dan Damkar Kobar Majerum Purni mengatakan bahwa Satpol PP dan Damkar Kobar tidak mempunyai data berapa jumlah barakan (kost) di Kobar.
Kendati mendengar kabar adanya penyalahgunaan barakan sebagai tempat prostitusi, namun pihaknya belum bisa mengidentifikasi titik-titiknya. “Kita tidak punya datanya untuk jumlah barakan, namun kalau ada informasi bisa dilaporkan ke kita untuk tindaklanjuti,” tegasnya.
Untuk diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun ada terdapat beberapa barakan, di Jalan Ahmad Wongso, Jalan Malijo, Jalan Iskandar, dan beberapa titik lainnya yang diduga sebagai tempat para pekerja seks komersial. (tyo/sla)