PURUK CAHU - Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram (Kg) menjadi perhatian DPRD Murung Raya (Mura). Pihaknya meminta supaya Pemerintah melalui instansi terkait melakukan pengawasan dengan serius dan intens.
"Pengawasan ini untuk mengatasi tingginya gas bersubsidi di tingkat eceran serta memastikan distribusi gas tiga kilogram ini tepat sasaran," Wakil ketua II DPRD Mura, Rahmanto Muhidin saat berbincang dengan awak media, Kamis (25/3).
Pengawasan ini harus dilakukan dari hulu hingga hilir agar tidak ada distribusi yang menyebabkan tingginya harga gas dan kelangkaan barang. Terlebih lagi saat ini masih dilanda pandemi COVID-19 yang berdampak pada sisi ekonomi.
Berdasarkan informasi sendiri sejumlah, warga dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Murung Raya mengeluhkan tingginya harga elpiji 3 kg atau gas bersubsidi di tingkat pedagang pengecer yang mencapai Rp 95.000 per tabung.
“Harga elpiji 3 kilogram bersubsidi seperti diwilayah Kecamatan Permata Intan dan Sumber Barito harganya mencapai Rp85.000 hingga Rp 95.000 per tabung," ungkap Amir salah satu warga yang diwawancarai.
Sedangkan di Kota Puruk Cahu sendiri yang menjadi pusat ekonomi di Kabupaten Mura, harga eceran di Pangkalan gas elpiji 3 Kg ini berkisar Rp 40.000 hingga Rp 45.000. (one)