PANGKALAN BUN – Kota Pangkalan Bun menjadi salah satu daerah di Kalimantan Tengah yang menjadi sasaran gelandangan dan pengemis dari luar daerah. Serbuan pengemis tersebut tak terbendung, meski Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kobar kerap melakukan razia penertiban.

Kasatpol PP Kobar Hasan Basri mengatakan, pihaknya kerap melakukan patroli rutin. Bahkan, petugas sering menemukan pengemis yang meminta-minta di rumah makan atau di jalanan. Hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena sudah meresahkan masyarakat.

Setiap patroli, pihaknya selalu mengamankan pengemis. Bukan hanya orang dewasa yang meminta-minta, anak kecil pun juga ikut mengiba belas kasihan warga. ”Selama ini pengemis yang kita tangkap itu rata-rata pendatang. Jarang sekali warga lokal yang mengemis,” kata Hasan.

Menurutnya, saat ini tren mengemis sudah berbeda. Dulu banyak orang yang sudah lansia yang mengemis, sekarang mulai merambah ke anak-anak. Bahkan, hal ini sering dijumpai di perempatan lampu merah.

”Namun, banyak juga yang sudah sering kita tangkap kemudian menjadi pengemis lagi. Hal itu disebabkan niatnya datang ke Kobar hanya untuk mengemis, karena penghasilannya jauh lebih besar,” ujarnya.

Dalam sebulan, lanjut Hasan, para pengemis bisa mendapatkan uang sebesar Rp 3 juta dengan mudah. ”Karena itu mengemis di Kobar ini menjadi favorit, karena banyak warga yang simpatik memberikan uang dengan jumlah besar. Bahkan, pernah kita tertibkan, ada yang membawa uang jutaan rupiah,” ungkapnya.

Hasan menambahkan, menjelang bulan Ramadan, diprediksi pengemis bakal lebih banyak lagi. ”Namun, kita juga tidak kalah pintar. Tentu kita akan lebih giat patroli. Kalau menemukan pengemis, akan kita bawa ke kantor, selanjutnya diberikan kepada Dinas Sosial untuk memulangkan pengemis,” tandasnya. (rin/ign)