PANGKALAN BANTENG - Diduga karena masalah asmara, dua pemuda duel hingga babak belur di kawasan jurang kembar perbatasan Desa Simpang Berambai dan Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng, Minggu (8/5) sore.
Pertarungan ini melibatkan RO (16), siswa salah satu SMA di Pangkalan Banteng dan AI (20), pemuda asal Desa Natai Kerbau. Keduanya sepakat bertemu di kawasan jurang kembar. Akibat duel satu lawan satu itu, AI harus dirawat di Puskesmas Karang Mulya setelah sempat pingsan akibat memar di bagian rusuk kiri dan juga kepala bagian belakang.
Tak terima dengan kejadian tersebut, keluarga AI langsung membuat pengaduan ke Polsek Pangkalan Banteng agar permasalahan tersebut ditindaklanjuti.
Dibincangi di Mapolsek Pangkalan Banteng, Senin (9/5) pagi, RO mengakui bahwa perkelahian tersebut terjadi satu lawan satu. Keduanya telah sepakat untuk berduel untuk menunjukkan siapa yang paling jago.
”Semula kita sepakat bertemu dan saat itu saya membawa satu teman dan dia juga membawa satu teman juga. Hingga akhirnya dia kalah, tapi pihak keluarganya melapor ke polisi,” ujarnya.
Pernyataan sebaliknya diutarakan oleh AI yang masih terbaring di ruang perawatan Puskesmas Karang Mulya. Karyawan perusahaan perkayuan di Pangkalan Banteng itu sepakat memenuhi ajakan RO untuk bertemu AI, bukan bermaksud untuk berduel. Dia ingin menjelaskan permasalahan sebenarnya yang membuat mereka berselisih paham.
”Tapi malah saya dihajar, saya memang sengaja tidak melawan karena niat saya tidak berantem. Saya bersedia untuk bertemu ingin bicara agar kesalahpahaman yang terjadi bisa selesai tanpa harus ada perkelahian,” katanya.
Jika ingin berkelahi, dirinya sejak awal sudah membalas pukulan dan tendangan yang dilakukan oleh RO. Namun Ia tahu bahwa permasalahan itu hanya sepele hingga menyebabkan mereka berselisih paham.
”Saya dihajar hanya bertahan saja, melindungi kepala, namun saat dipukul di bagian belakang kepala langsung pusing dan roboh. Bahkan saat saya sudah terjatuh tak berdaya, tendangan masih saja saya terima,” katanya.
Sementara itu Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi melalui Kanitreskrim Polsek Pangkalan Banteng Aiptu Hendrik membenarkan bahwa pihak keluarga AI mengadukan permasalahan tersebut ke pihak polsek. Setelah kedua keluarga bertemu kemungkinan permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
”Keluarga mereka sudah bertemu, dan dari arah pembicaraan mereka akan diselesaikan secara kekeluargaan, kita di polsek sementara ini sebagai mediator dulu. Dalam kejadian tersebut juga melibatkan anak di bawah umur terlebih lagi masih pelajar,” katanya. (sla/yit)