SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Sabtu, 11 September 2021 11:17
Belum Aman Sepenuhnya Dilintasi, Legislator Kotim Desak Keluarkan Cadangan Beras 100 Ton

KASONGAN – Jalur Trans Kalimantan di Kereng Pangi, Kabupaten Katingan, belum sepenuhnya aman dilintasi kendaraan, meski banjir perlahan mulai surut. Sejumlah kendaraan yang memaksa menerjang banjir, mogok akibat masih kuatnya arus. Aparat memberlakukan sistem buka tutup di ruas tersebut.

Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo melalui Kasat Lantas Iptu Lenina Olin mengatakan, Jalan Tjilik Riwut dari arah Kasongan menuju Kereng Pangi dibuka dengan sistem terbatas. Jalur itu diawasi tim gabungan dari Polres Katingan, TNI, dan BPBD Katingan.

”Kami sempat melakukan uji coba. Masih ada kendaraan yang tidak bergerak atau mogok di tengah jalan. Makanya akses jalan ini ditutup kembali," katanya, Jumat (10/9).

Meskipun masih bersifat terbatas, lanjutnya, kendaraan dobel kabin bisa melintas dengan lancar. Pasalnya, kendaraan tersebut memiliki kekuatan lebih besar dalam menghadapi arus deras dibandingkan mobil lainnnya.

”Apabila ingin melalui ruas jalan itu, sangat lebih baik menggunakan kendaraan double cabin. Namun, tetap saja harus mengantre,” tuturnya.

Lebih lanjut Olin mengatakan, beberapa titik masih terendam banjir cukup dalam. Namun, ada juga titik yang debit airnya terus menurun. ”Apabila kondisi jalan aman, kami akan menyampaikannya kepada masyarakat. Terutama apabila semua kendaraan jenis sudah aman melintas,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, lumpuhnya jalur Trans Kalimantan poros selatan di Kasongan, mengerek harga sejumlah komoditas di Kota Sampit. Harga ayam potong di pasar tradisional beberapa hari terakhir melambung tinggi. Bahkan, demi memenuhi permintaan konsumen, pedagang harus mencari pasokan hingga kabupaten tetangga.

Ayam potong yang biasanya dijual seharga Rp 32-35 ribu per kg, sekarang naik jadi Rp 45 ribu per kg. Menurut pedagang, kenaikan harga disebabkan banjir yang membuat distribusi ayam dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang dikirim melalui jalur darat tak bisa masuk Sampit akibat jalan di Kasongan terendam. Empat truk bawa ayam dari Banjarmasin terpaksa putar balik.

 

Cadangan Beras

Sementara itu, di Kabupaten Kotawaringin Timur, anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu mendesak Pemkab Kotim mengeluarkan cadangan beras 100 ton. Bantuan tersebut harus diberikan kepada warga yang menjadi korban banjir di sejumlah kecamatan.

”Sekarang sudah saatnya menyalurkan bantuan pangan yang sudah dicadangkan sekitar 100 ton beras,” kata Dadang.

Dadang menegaskan, cadangan beras milik pemerintah daerah wajib digunakan untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana. Penyaluran itu diharapkan dilakukan secara cepat, karena masyarakat sangat membutuhkan.

Dadang juga mendesak penambahan alokasi anggaran dana tidak terduga, karena sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat. ”Belanja tak terduga dialokasikan hanya Rp 1 miliar. Ini harus ditambah. Kita lihat sendiri, banjir yang terjadi sangat parah dan masyarakat sangat memerlukan bantuan," ujar Dadang.

Politikus muda yang menjabat Ketua Fraksi PAN ini mendorong dalam APBD perubahan tahun anggaran 2021, dilakukan penambahan anggaran untuk dana tidak terduga. Saat ini banyak hal yang harus dilakukan pemerintah untuk membantu korban bencana.

Banjir di Kotim melanda tujuh kecamatan, yakni Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Parenggean, dan yaitu Kotabesi. Bencana tersebut sudah berlangsung selama tiga minggu.

Dadang mengatakan, penanganan bencana membutuhkan dana cukup besar agar bisa maksimal. Selain itu, dalam pembahasan APBD Perubahan diperlukan sekitar Rp 5 miliar untuk menangani bencana, namun dana itu belum tersedia.

Menurutnya, anggaran diperlukan tidak saja saat pada tahap tak terduga seperti sekarang, tetapi juga dalam situasi pascabencana. Perlu penyediaan anggaran yang mencukupi kebutuhan anggaran. Selagi masih pembahasan APBD perubahan, dia mendesak semua pihak menyamakan persepsi untuk menambah anggaran dana tidak terduga.

”Kita tidak bisa selalu berharap bantuan dari perusahaan atau masyarakat. Penanganan bencana dan korbannya kewajiban pemerintah. Pemerintah yang harus berada paling depan. Untuk itu perlu kesiapan anggaran," tegasnya.

Di sisi lain, Dadang juga mengapresiasi tingginya kepedulian masyarakat membantu korban banjir. Hal seperti itu memang diharapkan agar korban bisa terbantu di tengah musibah yang melanda.

 

Kepedulian

Sementara itu, banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kotim, membuat Raden Marso Kerto Suitono (52), petani buah naga asal Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi, prihatin, karena ribuan warga terdampak bencana.

Dia rela menyisihkan separuh penghasilan buah naga untuk membantu korban banjir. Bahkan, Marso tak mengambil untung sepersen pun. Justru harus menombok untuk membayar biaya operasional belanja pupuk, upah pekebun, dan ongkos kirim ke Kota Sampit.

”Saya benar-benar tidak tega melihat warga yang tertimpa banjir. Berjalan kaki saja sudah terendam, apalagi mencari makan,” ujar Ngatini, istri Marso saat ditemui Radar Sampit di Pasar Al-Huda di Jalan Tjilik Riwut, Jumat (10/9).

Ngatini mengatakan, buah naga di tingkat petani dijual dengan harga Rp 11 ribu per kg. Namun, dia menjualnya dengan harga Rp 10 ribu per kg.

”Harga jual dari petani Rp 10-12 ribu per kg, kalau harga partai Rp 13 ribu. Ecerannya Rp 15-20 ribu per kg. Separuh hasil penjualannya disumbangkan untuk korban banjir,” katanya.

Ngatini mengaku ikhlas tanpa mengharapkan apa pun. Dia hanya berharap bantuan itu mampu meringankan korban banjir.

”Hati saya merasa terketuk ingin membantu dan kami sekeluarga ikhlas. Semoga Allah Yang Maha Kuasa saja yang membalasnya. Walaupun saya ini orang susah, tetapi masih banyak orang yang lebih susah daripada saya. Masih banyak orang yang membutuhkan bantuan untuk sekadar memberi makan,” katanya.

Pengelola Pasar Al Huda Samsul Bahri mengatakan, aksi penggalangan dana melalui penjualan buah naga itu sudah berjalan selama empat hari terakhir. Sudah ada dua pikap berisi buah naga. Setiap pikap berbobot 400 kg buah.

”Sudah 800 kg buah naga dijual dengan harga miring. Saya hanya bantu menjualkan dan tidak mengambil keuntungan. Separuh dari hasil penjualannya disetorkan ke Pak Marso, separuhnya dibelanjakan beras dan mi instan untuk korban yang terdampak banjir,” ujarnya.

Rencananya pihaknya akan menyerahkan bantuan untuk korban banjir atas nama pedagang di Pasar Al-Huda. “Senin depan insya Allah akan menyerahkan bantuan lagi dari pedagang,” ujarnya.

Hasil penjualan buah naga itu disalurkan melalui Nahdlatul Ulama (NU) Peduli dalam bentuk 51 beras kemasan 5 kg dan mi instan. ”Bantuan diperoleh dari komunitas WA grup sebanyak 36 sak beras, ditambah bantuan dari hasil penjualan buah naga dari petani yang dijualkan Pak Samsul,” kata Muhammad Rizky Hidayat, Koordinator Lapangan NU Kotim.

Bantuan tersebut rencananya akan disalurkan untuk warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Kotabesi yang belum menerima bantuan. (sos/ang/hgn/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 18 September 2024 10:11

Ribuan Pelamar CPNS di Lamandau Lolos Administrasi

NANGA BULIK  - Pemkab Lamandau telah mengumumkan hasil seleksi administrasi…

Rabu, 18 September 2024 10:08

Jalan Margasari Diguyur Rp 11 Miliar

SUKAMARA - Jalan Margasari di Desa Natai Sedawak mulai dilakukan…

Selasa, 17 September 2024 14:53

Jalan Membaik, Pemasaran Lebih Mudah

SUKAMARA – Membaiknya akses jalan di wilayah pesisir pantai Sukamara…

Selasa, 17 September 2024 14:52

Lamandau Berpartisipasi dalam Jambore PSKS

NANGA BULIK - Penjabat Bupati Lamandau Said Salim menghadiri Pembukaan…

Selasa, 17 September 2024 14:51

DPRD Kobar Harapkan Pilkada 2024 Semakin Baik

PANGKALAN BUN – Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Jumat, 13 September 2024 16:13

Lupa Cabut Kunci Kontak, Motor Diembat Maling

KUALA KAPUAS – AM, pemuda 17 tahun ini kehilangan sepeda…

Jumat, 13 September 2024 12:21

Pemkab Sukamara Jalin Kerjasama dengan IPB

SUKAMARA - Pemerintah Kabupaten Sukamara dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)…

Jumat, 13 September 2024 11:43

Anggota BPD di Kabupaten Lamandau Jalani Pelatihan

NANGA BULIK - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lamandau…

Jumat, 13 September 2024 11:40

Pemkab Sukamara Jalin Kerjasama dengan IPB

SUKAMARA - Pemerintah Kabupaten Sukamara dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)…

Kamis, 12 September 2024 10:27

Pj Ketua PKK Kunjungan ke Desa-Desa

NANGA BULIK – TP- PKK Kabupaten Lamandau melakukan kunjungan kerja…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers