PANGKALAN BUN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) makin meningkat dalam sepekan terakhir. Tercatat setelah di Desa Kumpai Batu Bawah (KBB), Desa Keraya, Dusun Tatas, Kelurahan Baru, kini giliran Desa Natai Baru yang terbakar.
Tiga peristiwa karhutla berada di Kecamatan Arut Selatan, sementara 1 di Kecamatan Kumai. Dengan begitu, praktis Kecamatan Arut Selatan masih mendominasi kejadian karhutla di Kotawaringin Barat hingga pertengahan Mei 2023 ini. Kasi Pemerintah Desa Natai Baru, Hasbullah mengatakan kebakaran lahan terjadi di sebuah petak bekas persawahan yang bakal ditanami oleh padi milik masyarakat setempat. Petak sawah tersebut berupa lahan gambut dengan vegetasi tanaman paku-pakuan dan ilalang.
"Titik api mulai muncul saat matahari sangat terik di pukul 11.30 WIB, di sebuah lahan kosong yang akan ditanami padi," ujarnya, Selasa (16/5/2023). Lokasi kebakaran lahan yang berada tepat di tepi Jalan Desa Natai Baru memudahkan proses pemadaman, terlebih sumber air melimpah baik di galian parit irigasi bagian kiri dan kanan jalan.
Lanjut dia, meski demikian, lantaran mempunyai catatan buruk terhadap Karhutla yang mencapai luasan puluhan hektar di tahun 2022 silam, pemerintah desa setempat tidak berani mengambil resiko dan menghubungi BPBD Kobar. Informasi terjadinya peristiwa kebakaran cepat menyebar, dalam hitungan menit Manggala Agni, TNI dan Polres Kobar serta unsur lainnya merapat ke lokasi kebakaran lahan yang mulai membesar apinya.
"Ada BPBD Kobar, Manggala Agni, TNI, Polri serta masyarakat dan aparatur pemerintah desa kami yang juga turun ke lokasi untuk membantu penanganan," imbuhnya.Personel yang langsung melakukan penanganan merangsek maju ke titik api dan memutus lidah api yang mengular dengan tujuan agar tidak meluas. Dukungan peralatan dan sumber air yang melimpah membuat proses penanganan berjalan dengan cepat.
Kurang dari dua jam api mulai dapat dikendalikan, tidak ingin kecolongan mereka melakukan pendinginan di seluruh area yang terbakar. "Luasan lokasi yang terbakar kurang lebih 1,5 hektare, dan kita belum mengetahui apa penyebab kebakaran lahan tersebut, saat peristiwa terjadi pemilik lahan berada di rumah," pungkasnya. (tyo/sla)