Titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Katingan terus meningkat, saat ini jumlahnya berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Katingan sebanyak 566 titik api. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Markus mengatakan, saat ini musim kemarau masih berlangsung yang ditandai dengan hujan jarang turun dan cuaca panas.
Bahkan, perubahan suhu udara dari berkisar 20 hingga 36 derajat celsius menjadi dari 19 hingga 37 derajat celcius. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran udara, dan titik api meningkat tajam dari Juli 2023 sebanyak 71 menjadi 566 hotspot. “Baru-baru ini terdeteksi titik api di kawasan jalan Gembala Kereng Pangi, Desa Hampalit, Kecamatan Hilir. Objek yang terbakar yaitu lahan yang berdekatan dengan rumah warga,” kata Markus, Rabu (13/9).
Ia menyebutkan, kebakaran lahan terjadi Rabu (13/9) siang sekitar pukul 11.10 WIB. Dan belum diiketahui pasti penyebab atau pemicu kebakaran. “Tim gabungan menerima laporan dari masyarakat bahwa ada lahan yang terbakar di pinggir jalan. Ketika tiba di lokasi, api sudah menyebar ke beberapa titik lokasi,” jelasnya. Kata Markus, selama penanganan kebakaran, pihaknya sempat kesulitan menemukan sumber air. Namun, kesulitan itu tidak menyurutkan dan mematahkan semangat dalam memadamkan api yang dengan cepat melahap lahan di beberapa titik. “Selama kemarau panjang ini, saya meminta masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Sebab, nantinya akan menjalar ke tempat lain dan mari menjaga hutan kita,” imbaunya. (sos/fm)