SAMPIT – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong percepatan rencana investasi pendirian rumah sakit swasta oleh Muhammadiyah di Kotim.
Hal ini menyusul kunjungan kerja Komisi III DPRD Kotim ke Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah dan manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, mengatakan pendirian rumah sakit swasta sangat mendesak mengingat kapasitas RSUD dr Murjani Sampit saat ini sudah mengalami kelebihan beban (overload) dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Kotim.
“Pertimbangan utama kami adalah kondisi RSUD Murjani yang saat ini sudah overload, baik dari sisi tenaga medis maupun fasilitasnya. Kehadiran rumah sakit swasta akan menjadi penopang penting, sekaligus menjadi pembanding pelayanan bagi rumah sakit pemerintah,” ujar Riskon, Senin (4/8/2025).
Ia menjelaskan, kunjungan pihaknya ke Palangka Raya awal bulan lalu merupakan tindak lanjut dari proposal pengajuan investasi yang diajukan ke Muhammadiyah.
Kunjungan tersebut dikoordinasi langsung oleh Ketua DPRD Kotim, Rimbun, dan mendapat respon positif dari jajaran Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalteng serta manajemen RS Muhammadiyah Palangka Raya.
“Mereka sudah melakukan kajian awal, termasuk survei lapangan dan studi kelayakan di Kotim. Kita harapkan dalam waktu dekat akan ada kabar baik terkait progres rencana pendirian rumah sakit ini,” jelas Riskon.
Ia menambahkan, DPRD Kotim siap mengawal proses ini hingga terealisasi. Namun, dukungan dari Pemerintah Daerah Kotim tetap dibutuhkan, terutama dalam hal kemudahan perizinan dan fasilitasi administratif agar proses investasi berjalan lancar.
“Ketika nanti ada sinyal positif dari Pengurus Pusat Muhammadiyah untuk membangun rumah sakit di Kotim, kami berharap Pemkab Kotim juga memberikan perhatian, minimal dari segi kemudahan pengurusan izin dan dukungan infrastruktur pendukungnya,” tegasnya.
Menurut Riskon, kehadiran rumah sakit swasta yang representatif di Kotim akan membawa dampak positif, tidak hanya dari sisi pelayanan kesehatan tetapi juga sebagai daya dorong kemajuan sektor kesehatan di Kotim.
“Ini investasi yang strategis, manfaatnya bukan hanya bagi Muhammadiyah, tetapi untuk seluruh masyarakat Kotim,” pungkasnya. (ang/fm)