MUARA TEWEH - Ratusan warga, mahasiswa STIE Muara Teweh dan beberapa anggota DPRD serta KNPI Kabupaten Barito Utara (Batara) melakukan aksi demo di depan kantor PLN Rayon Muara Teweh, Rabu (8/6).
Aksi demo tersebut terjadi karena warga kesal dengan diperpanjangnya pemadaman bergilir di daerah itu. Padahal sesuai janji dalam pertemuan antara PLN Kaimantan Selatan-Tengah (Kalsel-Teng) dengan anggota DPRD Batara di Banjar Baru, pelayanan PLN Rayon Muara Teweh sudah akan berjalan normal paling lambat tanggal 5 Juni 2016.
Aksi demo berjalan aman dan terkendali, dibawah pimpinan Dr H Tajeri MM MH, tampak hadir juga Heny Rosgiaty Rusli, Jamillah, Wardatun Jamilah, dan H Abri, anggota DPRD Batara. Tampak puluhan anggota kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya demo.
”Kami meminta agar dalam hal ini pimpinan PLN Rayon Muara Teweh yang lansung memberikan penjelasan ditengah masyarakat yang ada saat ini, sebab janji pihak PLN kepada kami dalam pertemuan di banjar Baru, bahwa tanggal 3 atau tanggal 4 Juni atau sebelum puasa PLN Rayon Muara Teweh sudah normal, tetapi kenyataan hingga sekarang tetap terjadi pemadaman bergilir,” kata H Tajeri, Ketua Komisi C DPRD Batara dalam orasinya.
Menurut Tajeri, pemadaman listrik yang terjadi di Batara ini termasuk terparah, sedangkan kabupaten lainnya di DAS Barito nampak aman-aman saja.
Padahal, kata dia, seperti diketahui banyak sumberdaya alam Batara yang dikeruk oleh perusahaan-perusahaan untuk menghidupkan listrik di daerah lain, seperti halnya batubara yang digunakan untuk sumber tenaga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di daerah-daerah pulau Jawa.
“Mereka di pulau jawa bisa merasakan listrik dan tidak pernah mati seperti yang terjadi di daerah kita, lalu apa kontribusi yang kita dapatkan, sedang untuk listrik di daerah ini terus padam,” katanya. (viv/vin)