KASONGAN - Wakil Bupati Katingan Sakariyas mengimbau pemilik warung makan dan sejenisnya untuk tidak vulgar memperlihatkan aneka dagangannya guna menghormati umat muslim yang berpuasa.

"Saya tidak melarang, tapi alangkah baiknya agar ditutup kain atau dibuat sekat. Sehingga tidak langsung kelihatan dari luar," pintanya, Kamis (16/6).

Dirinya berharap apa yang telah disampaikannya tersebut dapat ditindaklanjuti masyarakat. Meskipun begitu, imbauan atas nama pribadinya tersebut bukan suatu niatan untuk membatasi ataupun menghalangi masyarakat dalam mencari rezeki.

"Melalui media ini saya berharap kepada saudara-saudara kita yang berjualan makanan agar jangan sampai ditutup total selama sebulan puasa. Karena itu merupakan sumber pencarian mereka. Artinya dibuatkan tenda untuk menutupi warungnya," sebutnya.

Sementara itu, menurut salah seorang pemilik warung makan di Jalan Tjilik Riwut Km 3 arah Kasongan - Palangka Raya, Suminto mengaku siap mematuhi imbauan itu. Diakui, biasanya di bulan Ramadan, pada tiga hari pertama dirinya memilih untuk tutup berjualan dan buka menjelang malam. Namun setelah itu dirinya kembali berjualan dengan catatan tetap menutup warungnya dengan tirai.

Sementara pemilik warung makan lainnya memilih membuka warungnya menjelang berbuka puasa. Biasanya mereka membuka pada siang hari, namun khusus di bulan puasa warung dibuka lebih sore. ”Bukanya lebih sore untuk melayani masyarakat yang ingin berbuka puasa," kata Cahyo, seorang pemilik warung bakso. (agg/yit)