SAMPIT – Pengerjaan rekonstruksi atau peningkatan Jalan HM Arsyad, Sampit, pada ruas timur masih dalam tahap awal. Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) mengupayakan agar pengerjaan tersebut selesai pekan depan.
Kepala SDABMBKPRKP Mentana Dhinar Tistama melalui PPK Bidang Bina Marga Bagus Anugraha mengatakan, rekonstruksi jalan tersebut masih berupa pelaksanaan milling atau pencampuran antara aspal lama dengan material tambahan.
”Untuk tahap awal ini kita usahakan dalam minggu depan bisa selesai dan bisa dilewati. Mengingat padatnya arus lalu lintas yang ada," ujar Bagus.
Bagus menuturkan, rekonstruksi Jalan HM Arsyad menggunakan metode Cement Recycling Treadment Base (CTRB). Metode tersebut mencampurkan aspal lama dengan material baru yang bercampur dengan semen.
”Saat ini sudah ada material tambahan di lokasi. Jadi, material ini nantinya yang akan dicampur dengan aspal lama bersamaan dengan semen," katanya.
Lebih lanjut Bagus mengatakan, untuk droping material atau penempatan material di lokasi pekerjaan, cuaca tak jadi kendala pihaknya. Namun, faktor cuaca akan sangat berpengaruh pada saat proses milling.
”Cuaca berpengaruh pada saat proses millingnya. Kita tidak bisa melakukan proses milling atau pencampuran antaran material baru dan aspal lama saat hujan berlangsung," jelasnya.
Sementara itu, selama pengerjaan, ruas timur masih belum dapat digunakan. Sehingga pada sisi atau ruas barat jalan tersebut digunakan untuk dua arus pengendara. Pengendara atau masyarakat diharapkan berhati-hati saat melintas jalan tersebut.
”Petugas sudah ditempatkan pada lokasi pekerjaan untuk membantu mengatur lalu lintas, dalam hal ini petugas dari pihak kontraktor pelaksana itu sendiri. Selain itu, kami juga sudah memasang rambu peringatan serta rambu pengalihan di kedua ujung jalan tersebut," katanya.
Rekonstruksi Jalan HM Arsyad Sampit pada sisi timur tersebut dikerjakan sejak 16 Agustus lalu. Dimulai dari Bundaran KB dan terus berlanjut kurang lebih 2,4 kilometer hingga simpang empat Jalan Pelita.
Metode CTRB yang digunakan dalam peningkatan jalan tersebut dinilai efektif dan efisien. Sebelumnya metode ini pula yang telah digunakan dalam peningkatan jalan di sisi barat Jalan HM Arsyad.
Rekonstruksi jalan dengan metode CTRB pengerjaannya dinilai relatif cepat, sehingga peningkatan Jalan HM Arsyad pada ruas timur ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini.
Berdasarkan papan proyek yang tertera, proyek itu menelan anggaran Rp12.194.000.000 dari Dana Bagi Hasil (DBH) 2023. Dilaksanakan oleh CV Sakakajang Bintang Utama dan Konsultan CV Berlian Kalimantan Engineering. Tanggal selesai rekonstruksi jalan tersebut tertulis pada 24 Desember 2024. (yn/ign)