KUALA KURUN - Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) koordinator wilayah (korwil) Kalimantan Tengah (Kalteng), sekaligus kelompok tani Desa Tanjung Riu melakukan demonstrasi cara kerja inovasi sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT). Penerapan sistem ini berhasil meraih juara pertama pada lomba inovasi teknologi pertanian tingkat petani pada jambore tani Se Kalteng tahun 2024.
"Inovasi sistem irigasi berbasis IoT luar biasa dan sangat bagus, yang bisa dikembangkan oleh petani, baik itu skala kecil dan besar. Saya wajibkan seluruh perangkat daerah menerapkan inovasi itu," ucap Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden, Jumat (1/11).
Menurutnya penerapan inovasi sistem irigasi berbasis IoT skala kecil, seperti untuk perkantoran dan rumah tangga sudah dapat dilakukan dengan desain yang ada saat ini. Namun kalau untuk skala besar, masih akan kembangkan, khususnya pada tandon air dan tandon pupuknya.
"Kalau skala kecil, kami meminta seluruh perangkat daerah agar bisa mengembangkan tanaman cabai, tomat, dan terong di pekarangan kantor," tegas Herson.
Selain itu lanjut dia, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) juga harus mengembangkannya, sehingga akan memberi contoh kepada masyarakat, bahwa pekarangan rumah dapat digunakan dalam rangka pengembangan pangan.
"Saya akan melakukan evaluasi di setiap perangkat daerah. Bagi yang berhasil akan diberikan apresiasi. Sedangkan yang belum berhasil akan dibina. Pasti ada kesalahan di cara tanam atau mereka malas,"imbuh Herson.
Dia menambahkan, upaya pengembangan pangan ini merupakan gerakan bersama yang sesuai dengan perintah Presiden RI. Dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, akan menyediakan lahan untuk pengembangan pangan yang lebih besar, yakni tanaman padi.
"Agar itu berhasil, diperlukan suatu inovasi. Salah satunya dengan mengembangkan inovasi sistem irigasi berbasis IoT menjadi skala yang lebih besar," pungkas Herson. (arm/gus)