SAMPIT – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim) Sanggul Lumban Gaol mengatakan, seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang sedang berlangsung di Kotim merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan menutupi kekosongan jabatan di berbagai instansi pemerintah di daerah.
”Sebenarnya, jika kita lihat perbandingan antara jumlah pegawai yang pensiun setiap tahun dengan jumlah penerimaan PNS yang ada, itu tidak seimbang. Artinya, banyak ruang di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kosong," ujarnya.
Sanggul menjelaskan, untuk menutupi kekosongan tersebut, pemerintah juga melaksanakan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
”Mudah-mudahan nanti pada dekade berikutnya, alokasi jumlah calon PNS itu pada masing-masing daerah bisa dipenuhi sesuai dengan kebutuhan," harapnya.
”Sebenarnya, permintaan kita itu lebih dari 255 formasi. Kita bahkan meminta itu sudah mencapai ribuan formasi, terutama tenaga guru dan tenaga kesehatan, yang jelas dibutuhkan," ungkapnya.
Dia menambahkan, kebijakan pemerintah untuk mengangkat PPPK masih dilaksanakan. "Kemungkinan juga karena pegawai kontrak itu tidak bisa lagi, maka slotnya harus melewati PPPK," jelasnya.
"Untuk yang belum diterima di PPPK, kita lanjutkan. Kita terus tambah, karena dapat jatah kita ini 774. Mungkin nanti tahap keduanya lagi ada tambahan lagi, terus begitu sampai nanti tuntas dan mencukupi kebutuhan kita," ujarnya.
Sanggul menekankan pentingnya evaluasi terhadap kebutuhan pegawai di Kotim.
"Ruang-ruang yang kosong itu nanti diisi oleh mereka yang PPPK. Saya kira hanya perbedaan jabatan yang bisa mereka jabat saja antara PPPK dengan PNS. Walaupun gaji dan segala macam itu sama," katanya. (yn/ign)