SAMPIT – Masalah sampah yang semakin memprihatinkan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi prioritas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, untuk dibenahi.
Sementara ini, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut mengambil langkah dengan mengoptimalkan seluruh armada dan personel yang dimiliki guna membersihkan depo-depo yang mengalami penumpukan sampah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kotim Marjuki menegaskan pentingnya penanganan segera terkait persoalan sampah yang terus menumpuk. “Kami bahkan turun langsung ke lapangan untuk menangani tumpukan sampah, terutama di depo-depo yang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Arahan dari Sekda Kotim jelas, penanganan harus dilakukan dengan cepat dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada,” ujarnya.
Dijelaskanya, sebagai bagian dari langkah strategis, DLH Kotim berencana memaksimalkan penggunaan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar truk-truk pengangkut sampah dapat beroperasi dengan lebih efisien. Alat berat tersebut akan digunakan untuk meratakan tumpukan sampah di TPA, sehingga akses truk tidak terhambat dan pengangkutan sampah dari depo dapat dilakukan secara lebih lancar.
Marzuki juga mengungkapkan, tantangan besar dalam pengelolaan sampah di Kotim adalah volume produksi sampah rumah tangga yang mencapai lebih dari 100 ton per hari. Namun, DLH hanya mampu mengangkut sekitar 80 hingga 83 ton per hari akibat keterbatasan armada yang tersedia.
“Kami menyadari adanya keterbatasan. Tetapi seluruh armada, alat berat, dan personel akan dikerahkan secara maksimal. Ini bukan hanya soal operasional, tetapi juga bentuk komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tegasnya.
Ia melanjutkan, selain fokus pada pengangkutan sampah, DLH juga berupaya membangun kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Salah satu cara yang ditekankan adalah disiplin membuang sampah pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran serta masyarakat sangat penting. Dengan disiplin membuang sampah sesuai waktu, masalah tumpukan di depo bisa dikurangi secara signifikan,”tegas Marjuki.
Diharapkannya, upaya itu tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mendorong terciptanya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, persoalan sampah yang selama ini menjadi keluhan warga diharapkan dapat diatasi secara bertahap.
“Dengan kerjasama yang baik, kami yakin persoalan lingkungan ini dapat diselesaikan. Tujuan akhirnya adalah menjadikan Kotim sebagai daerah yang bersih, sehat, dan nyaman untuk dihuni,” imbuh Marjuki.
Sementara itu, upaya DLH Kotim itu disambut positif oleh warga. Salah seorang warga Sampit, Johan, mengungkapkan harapannya agar Pemkab Kotim dapat menjaga konsistensi dalam menangani sampah. “Tumpukan sampah di depo kadang sangat mengganggu, apalagi kalau sudah menimbulkan bau tidak sedap. Kami berharap DLH terus menjalankan komitmennya sehingga lingkungan tetap bersih dan nyaman,” pungkasnya. (yn/gus)