KUALA KURUN - Sejak dilantik tujuh bulan lalu, yakni tepatnya di 27 Mei 2024, ada sejumlah pencapaian yang sudah dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas (Gumas) Herson B Aden. Dimulai penanganan inflasi, pembangunan infrastruktur, meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP), mengatasi pengangguran, menangani kemiskinan, hingga penurunan angka stunting.
"Untuk penanganan inflasi, kami melakukan gerakan pangan murah pada 12 kecamatan dan memantau harga bahan pokok, sehingga stabilitas pasokan dan harga cenderung stabil," ucap Pj Bupati Gumas Herson B Aden, Jumat (3/1).
Dalam bidang pembangunan infrastruktur lanjutnya, sudah dilakukan pembangunan Jalan Dandang-Tajungan-Tumbang Ponyoi, pembangunan Jalan Tumbang Marikoi-Tumbang Anoi-Tumbang Mahuroi, serta pemeliharaan rutin jalan.
"Kami juga telah meresmikan MPP yang berlokasi di lantai 2 bangunan Pasar Baru Kuala Kurun. Dengan 123 jenis layanan publik tersedia, dari 22 instansi pemerintah, vertival, maupun BUMN/BUMD," ujar Herson.
Ia melanjutkan, mengenai upaya mengatasi pengangguran, dilakukan peningkatan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Kemudian telah menyediakan berbagai program magang, mengadakan bursa kerja, bermitra dengan pemberi kerja dan mendorong sektor wirausaha masyarakat.
"Kami telah bekerja keras dalam upaya penanganan kemiskinan, sehingga angka kemiskinan mengalami penurunan dari angka 5,64 di tahun 2022 menjadi 5,47 pada tahun 2023," terang Herson.
Kemudian terkait penurunan prevalensi stunting, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) serta hasil timbang ukur intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Gumas, diperoleh prevalensi stunting tahun 2024 yakni 10,4 persen.
"Prevalensi stunting tahun 2024 itu turun 2,5 persen dibandingkan tahun 2023 lalu yakni 12,9 persen,"pungkasnya.
Herson menambahkan, capaian lainnya adalah peningkatan angka harapan hidup dari 70,72 pada tahun 2022 menjadi 70,96 di tahun 2023, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 73,43 tahun 2022 meningkat menjadi 73,90 tahun 2023.
Kemudian, peningkatan pendapatan perkapita yang diukur melalui pendekatan dengan pengeluaran perkapita dari angka Rp1,4 juta pada tahun 2022 menjadi Rp1,5 juta di tahun 2023. (arm/gus)
