SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 26 Juni 2025 16:58
Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu
PAMERAN: Para pejabat daerah menghadiri pembukaan Pameran dan Edukasi Kultural Museum 2025 di Museum Kayu Sampit, Selasa (24/6).

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran Museum Kayu Sampit sebagai ruang edukasi publik yang aktif dan inklusif. Tak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, museum juga diarahkan menjadi simpul budaya dan sarana pembelajaran lintas generasi.

Langkah tersebut diwujudkan melalui gelaran Pameran dan Edukasi Kultural Museum 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 24–26 Juni, di Museum Kayu Sampit. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim untuk menghidupkan museum sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda.

“Museum bukan sekadar ruang penyimpanan benda masa lalu, melainkan cermin sejarah yang memberi pelajaran tentang jati diri kita hari ini,” tegas Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (24/6) malam.

Masri menggarisbawahi pentingnya menghadirkan museum sebagai wahana pendidikan karakter dan pelestarian budaya lokal. Ia berharap Museum Kayu Sampit dapat terus berkembang menjadi ruang publik yang aktif dan diminati, bukan hanya sebagai dokumentasi sejarah, tetapi juga sebagai media transformasi nilai. 

Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang dengan pendekatan edukatif yang ramah anak dan menyenangkan. Melalui konsep yang interaktif dan kompetitif, museum diharapkan bisa menarik minat dari berbagai lapisan masyarakat.

“Kami menargetkan kunjungan hingga 500 orang, meliputi pelajar dari tingkat TK sampai SMA. Ini bagian dari strategi kami untuk mendekatkan museum dengan masyarakat sejak usia dini,” ujar Bima.

Rangkaian kegiatan yang digelar dalam pameran meliputi lomba cerdas cermat tingkat SMA, pemilihan duta museum, hingga pameran alat permainan tradisional. Tema “Bermain Bersama” sengaja diangkat untuk mengemas nilai-nilai budaya dalam bentuk permainan masa lalu yang sarat makna edukatif.

Sedikitnya 100 peserta ambil bagian dalam kegiatan ini, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Disbudpar juga telah merancang program lanjutan dalam bentuk workshop museum keliling ke sejumlah sekolah di kecamatan, serta berbagai lomba dan forum diskusi kebudayaan.

“Akan ada lomba pemandu wisata, lomba video pemula, lomba fotografi, kemah budaya, seminar hasil kajian, dan FGD. Ini bagian dari upaya jangka panjang kami untuk menghidupkan museum sebagai bagian dari pendidikan karakter di daerah,” jelas Bima.

Melalui inisiatif ini, Pemerintah Kabupaten Kotim berharap museum tidak lagi dipandang sebagai tempat yang jauh dari keseharian masyarakat, melainkan hadir sebagai rumah bersama bagi pelestarian budaya, penguatan jati diri, serta pembelajaran yang menyenangkan dan relevan. (yn/yit) 

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers