SAMPIT – Orangtua pelaku penembakan terhadap Bonoe (38) di Desa Tumbang Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, mengusulkan anaknya menjalani tes kejiwaan. Pasalnya, sang pelaku, Joni, sejak beberapa bulan terakhir memperlihatkan perilaku aneh. Dia kerap berbicara tak jelas.
Menurut ayah Joni, Udui Siong, anaknya pernah mengatakan bahwa rumahnya dikepung orang tak dikenal. ”Pertama kali sepulang kerja dari Tumbang Getas, anak saya mulai berubah. Saya menduga ada yang tidak beres dengannya, makanya saya bawa ke kampung untuk diobati. Saya juga ajak buat kebun di belakang rumahnya,” katanya, Sabtu (2/7).
BACA JUGA: NGERIII!! Tulang Tangan Patah Diterjang Peluru, Korban Ditolong setelah Polisi Datang
Udui membantah pernyataan menantu korban, Juanda, yang menyebut anaknya menembak Bonoe karena dipengaruhi miras dan bermotif dendam. ”Saya jamin dalam mereka tidak ada minum-minum di dalam rumah saya. Kejadian itu tidak kami inginkan. Saya dan keluarga korban juga punya hubungan keluarga,” ujarnya.
Menurut Udui, baru-baru ini Joni berencana melanjutkan kerja mencari kayu ulin di hutan. Namun, ketika mau berangkat, kondisi kesehatan anaknya menurun. Joni diserang demam. ”Sama seperti penyakitnya pulang dari Tumbang Getas dulu, suka ngomong yang nggak jelas lagi,” ungkapnya. (ang/ign)
BACA JUGA: Kabarnya, Nyawa Selamat setelah Diberi Minyak Bintang