SAMPIT - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-52 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang dipusatkan di Desa Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai, resmi dibuka oleh Bupati Kotim Supian Hadi, Sabtu (6/2) malam. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, 7- 9 Februari.
"Sungguh sangat keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan tanpa mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai-nilai manfaat dan kemaslahatan yang menyertainya," kata Supian Hadi dalam sambutannya pada acara pembukaan MTQ ke-52 tahun 2021 di Desa Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai, Sabtu (2/6) malam.
Menurutnya, pemahaman dan kesadaran inilah yang perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat. MTQ tidak hanya disikapi sebagai rutinitas seremonial, tetapi mampu menjadi momentum strategis untuk mewarnai pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Qurani.
MTQ tahun ini mengusung tema "Melalui MTQ ke-52 Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2021 Kita Perkuat Pengamalan Alquran Sekaligus Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Bangsa di Kabupaten Kotawaringin Timur". Tema ini dinilai tepat karena sejalan dengan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sekaligus kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keluhuran nilai-nilai ajaran Alquran sebagai pedoman dan pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan formal maupun informal, termasuk melalui kegiatan MTQ yang diselenggarakan secara berjenjang hingga tingkat Internasional.
MTQ dihadiri para peserta dari 17 kecamatan, alim ulama, penghafal Alquran, serta segenap masyarakat di Kecamatan Bukit Santuai.
"Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada camat setempat beserta jajarannya selaku panitia pelaksana dan seluruh masyarakat Bukit Santuai yang telah bekerja keras sehingga kegiatan ini dapat terlaksana," ungkapnya.
Tidak lupa Supian juga mengucapkan selamat datang dan selamat berjuang kepada para qori dan qoriah, para hafizh dan hafizah, para mufassir dan mufassirah terbaik dari masing-masing kecamatan. Dirinya berharap acara tersebut akan menghasilkan qori dan qoriah yang kelak mampu mengharumkan nama kabupaten ke level yang lebih tinggi. (yn/yit)