SAMPIT – Stok darah di Unit Donor Darah (UUD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami kekosongan, sejak Rabu (20/7). Terjadinya penurunan stok darah lantaran permintaan transfusi darah setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 H lalu yang meningkat.
”Stok darah kosong, cuma ada empat kantong yang tersedia, setelah tadi pagi (kemarin, Red) ada masyarakat yang mendonorkan darahnya di UUD PMI Kotim,” ujar Humas UUD PMI Kotim Seniwantoko.
Di Bank Darah RSUD dr Murjani Sampit, lanjutnya, stok darah golongan A telah habis. Hanya ada satu kantong tersedia di PMI yang nantinya akan diserahkan ke Bank Darah. Padahal, golongan darah itu paling dibutuhkan.
”Kebutuhan golongan darah menyesuaikan dengan musim. Kalau golongan darah O, B, dan AB masih mencukupi di Bank Darah,” jelasnya.
Seniwantoko mengungkapkan, setiap hari rata-rata 10 hingga 20 orang yang datang untuk mendonorkan darah sesuai kebutuhan darah per bulan di kisaran 350 – 400 kantong. Kemarin ada empat orang yang berpartisipasi mendonorkan sekantong darahnya.
PMI berharap antusiasme masyarakat mendonorkan darah bisa lebih ditingkatkan. Pasalnya, sekantong darah dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Tidak hanya sebagai misi penyelamatan, tapi donor darah juga berfungsi dalam segi kesehatan sang pendonor.
”Kami mengajak seluruh instansi, perusahaan, dan semua lapisan masyarakat untuk turut serta mengadakan donor danar agar dapat memenuhi permintaan darah oleh masyarakat Kotim yang sedang membutuhkan,” tutupnya. (rm-75/ign)