SAMPIT- Rencana Pemkab Kotim menggunakan solar cell (tenaga matahari) untuk menghemat tagihan rekening listrik PJU disambut positif PLN. Manajer PLN ranting Sampit Ginter mendukung penuh rencana tersebut, karena dinilai bisa memberikan contoh penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Menurut Ginter, selama ini semua pihak sangat bergantung pada PLN dalam penyediaan energi listrik. Apabila menggunakan solar cell, pemerintah mendapatkan keuntungan. Misalnya, jika jaringan listrik PLN terjadi gangguan dan mati, PJU tidak akan ikut terganggu.

Apabila penggunaan solar cell diberlakukan, lanjutnya, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Sebab, selama ini masih banyak tangan tak bertanggung jawab yang merusak fasilitas publik. Ke depannya, jika solar cell dipasang, tidak akan ada lagi pencurian baterai, kabel, dan lainnya untuk kenyamanan dan keamanan semua pihak.

”Kita harapkan PJU bisa menyala sebaik-baiknya dan bukan hanya menyala saja, tapi juga secara estetika dapat lebih ditata dan diperbaiki. Jadi, bukan hanya sebagai penerangan, tapi juga untuk memperindah kota. Nanti akan sama-sama kita pikirkan dengan daerah agar dalam desain tiang lampu PJU, tercermin kearifan lokal dan budayanya,” ujarnya.

Kepala Dispertasih Kotim melalui Kabid Pertamanan Indra Esaputra sebelumnya mengatakan, untuk menghemat biaya rekening listrik, akan menggunakan solar cell sebagai untuk PJU di Kotim. Penggunaannya akan difokuskan di dalam Kota Sampit, yaitu daerah kecamatan Ketapang-Baamang.

”Penggunaan PJU berbasis solar cell akan dilakukan secara bertahap sesuai dana. Memang harganya mahal, tapi untuk investasi ke depan, itu termasuk murah. Kami tidak perlu lagi menganggarkan pembayaran rekening listrik, hanya biaya perawatan. Kita mengusulkan di 2017 ini sudah bisa dimulai penggunaannya,” tandasnya. BACA JUGA: MENUNGGAK!!! , PJU Terancam Diputus, Bupati Tagih Balik PLN.( ara/sei/ign)