SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 28 September 2015 22:01
Hujan Buatan Tak Bisa Dilakukan, Pemerintah Diminta Fokus ke Kalteng
Suasana akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Palangka Raya masih pekat

PALANGKA RAYA – Semakin memburuknya kualitas udara di Kalimantan Tengah (Kalteng), memunculkan gerakan untuk menyelamatkan Kalimantan, terutama Kalteng di linimasa. Pemerintah pusat diminta fokus melakukan pemadaman di Kalteng karena kualitas udara beberapa kali lipat lebih berbahaya.

Dari pengamatan Radar Sampit, gerakan untuk mendesak pemerintah itu muncul di Facebook melalui pesan berantai yang dibagikan kepada para pengguna media sosial (netizen). Pekatnya asap di Palangka Raya pada Sabtu (26/9) lalu, membuat gerakan itu kian kencang dan beredar di linimasa lainnya.

Dalam pesan berantai itu disebutkan, Palangka Raya sedang berada dalam kondisi terparah. Bahkan, dalam sejarah kabut asap di Indonesia, indeks standar pencemaran udara (ISPU) mencapai angka 1.900, enam kali lipat di atas ambang bahaya yang hanya sebesar 300.

Pesan itu juga memperlihatkan keprihatinan pada warga yang menghirup udara beracun, terutama balita dan anak-anak. Kritikan juga diarahkan pada pemerintah yang dinilai belum berupaya maksimal mengatasi kabut asap yang sudah dua bulan lebih menyelimuti sejumlah daerah di Kalteng.

”Hari ini Indonesia adalah Palangka Raya. Kalimantan juga bagian dari Indonesia. Save Kalimantan,” demikian isi penegasan dari pesan berantai itu.

Catatan Radar Sampit, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo menyempatkan diri memantau kebakaran lahan di Pulang Pisau pada Kamis (24/9) lalu.

Presiden memerintahkan dibangun kanal untuk membantu mengatasi kebakaran di lahan gambut. Dana dan tenaga teknis akan ditanggung pemerintah pusat. Penegakan hukum juga dilakukan. Menteri Koordinator Polhukam Luhut Panjaitan menegaskan, pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang dianggap lalai.

Sementara itu, kualitas udara di Palangka Raya sampai Minggu (27/9) masih buruk dan sangat berbahaya. Melonjaknya angka penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni mencapai 11.522 jiwa, membuat Pemprov Kalteng menetapkan kejadian luar biasa (KLB) ISPA.

Di sisi lain, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dari udara menemui hambatan. Penyemaian awan untuk hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca, tak bisa dilakukan karena ketiadaan awan cumulus, yakni awan yang mempunyai kandungan air, dan faktor angin yang berembus.

”Hujan buatan sampai saat ini tidak bisa dilakukan. Sebab, terkendala tidak ada awan dan faktor angin,” kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Brigong.

Brigong menuturkan, apabila percobaan hujan buatan dilakukan tanpa awan cumulus, akan sia-sia. Garam yang ditabur akan langsung jatuh ke bumi. ”Di atas awan tipis. Agar bisa terbentuk hujan buatan, diperlukan ketersediaan awan  yang mempunyai kandungan air,” katanya. Dia tak bisa memastikan sampai kapan kondisi itu berlangsung.

Terpisah, Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Usman Efendi mengatakan, sejak pagi hingga malam, belum ada aktivitas penerbangan di bandara karena jarak pandang hanya berkisar 50 meter. ”Belum ada yang take off dan landing. Sebab, (pesawat) bisa mendarat bila visibility  atau jarak pandang minimal 700 meter,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suprastija Budi meminta warga, terutama ibu hamil, usia lanjut, bayi, dan balita, agar lebih menjaga kesehatan karena rawan terserang ISPA. ”Ini sudah sangat berbahaya dan jumlah penderita ISPA meningkat tajam, terlebih asap kini semakin pekat,” pungkasnya. (daq/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers