PANGKALAN BUN- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar ekspose rencana pembangunan Pelabuhan Samudra di Desa Sabuai di ruang rapat kantor bupati, Kamis (17/11). Hal itu juga menandai mulai digelarnya studi kelayakan proses pembangunan pelabuhan samudera
Dalam rapat tersebut asissten II Setda Kobar Encep Hidayat menjelaskan, sesuai dengan tahapannya, proses pembangunan proyek besar ini memerlukan waktu. Dan Pemkab Kobar mulai menggelar studi kelayakan, untuk mengukur beberapa hal yang harus dibenahi sebelum nantinya dinyatakan layak.
Dilanjutkannya, setelah itu masih banyak proses yang harus dilalui. Antara lain, setelah studi kelayakan nanti rencananya pada tahun 2017 Pemkab melalui Dishubkominfo Kobar akan melanjutkan sejumlah tahapan. Seperti pembuatan Survey Investigasi Desain (SID) dan Details Engineering Design (DED). Selain itu, pihaknya juga harus membuat masterplan beserta AMDAL sebagai salah satu persyaratan.
”Kalo sampai pembuatan SID, DED, masterplan, dan AMDAL mungkin masih menggunakan APBD Kotawaringin Barat 2016. Tapi kalau dalam proses pembangunannya mungkin harus bersama-sama dengan dana dari pemerintah pusat,” papar Encep.
Dijelaskannya, Pemkab Kobar juga telah mempersiapkan 3 alternatif jalan dari Pangkalan Bun menuju lokasi pelabuhan tersebut di Desa Sebuai dan Sebuai Timur. Ketiga lokasi itu melalui Desa Kubu yang saat ini menjadi jalur utama menuju Desa Sebuai. Kemudian melalui Desa Tanjung Terantang dengan kondisi jalan yang tidak terlalu mulus dan terakhir melalui jalur dari translik.
Encep menegaskan, tujuan utama dari pembangunan Pelabuhan Samudera adalah untuk meningkatkan minat investor berinvestasi di Bumi Marunting Batu aji (semboyan Kotawaringin Barat). Selain itu diharapkan dengan adanya pembangunan pelabuhan tersebut maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kobar.
"Jika perekonomian warga meningkat maka kesejahteraan masyarakat Kotawaringin Barat pun akan ikut meningkat. Sebab, tidak mungkin peningkatan perekonomian tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu perwakilan Badan Litbang Kemenhub RI Tri Kusumaning menyarankan, agar Pemkab Kobar segera melaksanakan seluruh tahapan-tahapan yang telah direncanakan. Termasuk menggelar studi kelayakan yang harus tuntas agar tahapan selanjutnya seperti masterplan dan AMDAL juga bisa berjalan dengan baik.
"Prinsipnya kami juga mendukung rencana pembangunan pelabuhan samudera, dengan pelaksanaan seluruh tahapan. Jadi masih ada beberapa saran agar rencana itu diperbaiki, sehingga hasil studi benar-benar layak dan jadi pedoman untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan samudera,” pungkasnya. (rin/gus)