KUALA PEMBUANG – Pemerintah Kabupaten Seruyan akan menggali potensi wisata perairan, baik danau dan sungai di Desa Baung, Kecamatan Seruyan Hilir. Hal tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan pemasukan daerah.
”Kita mencoba menggali potensi wisata di sejumlah wilayah desa. Salah satu desa yang kita coba gali adalah Desa Baung," kata Kepala Seksi Kepariwisataan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Pariwisata (Disnakertranspar) Seruyan Sales Jani, Senin (5/12).
Menurutnya, Desa Baung dipilih karena di daerah tersebut memiliki potensi wisata susur sungai dan danau yang lebih bagus dibanding daerah lainnya di Seruyan. ”Selain itu, desa ini juga memiliki akses masuk ke kawasan Taman Nasional Tanjung Puting," katanya.
Dia menjelaskan, akhir pekan kemarin pihaknya melakukan survei bersama Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dan komunitas pecinta fotografi dari Kuala Pembuang. Dalam survei selama dua hari itu, pihaknya selain menyusuri Sungai Baung yang menjadi pintu masuk ke kawasan TNTP, juga melakukan diskusi bersama pemerintah dan masyarakat Desa Baung.
Kasi Kebudayaan Disnakertranspar Seruyan Kuat Eko Soebroto Edy Kuncoro menambahkan, dalam konsep pengembangan wisata di Desa Baung, pihaknya akan tetap mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat setempat sebagai salah satu nilai yang ditonjolkan dalam promosinya ke masyarakat atau wisatawan.
”Kita akan manfaatkan rumah warga sebagai tempat penginapan wisatawan, sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat di bantaran sungai pedalaman kalimantan," katanya.
Desa Baung dapat diakses menggunakan jalur sungai maupun darat. Melalui jalur sungai akan menempuh perjalanan selama dua – tiga jam menggunakan longboat. Melalui darat dari Kuala Pembuang memakan waktu sekitar dua jam menggunakan mobil atau motor melewati jalur Kuala Pembuang – Telaga Pulang.
Di Desa Baung, terdapat satu anak sungai dari Sungai Seruyan yang dinamakan Sungai Baung. Air hitam kemerah-merahan khas air rimba Kalimantan, mengalir di sepanjang aliran Sungai Baung dan mengisi beberapa danau kecil yang kini banyak ditumbuhi tumbuhan air seperti tanaman Bakung.
Beberapa pepohonan jenis kayu-kayuan juga masih cukup banyak, salah satunya pohon belangiran. Selain itu, banyaknya tanaman rasau atau pandan berduri menambah keseruan selama susur sungai di Sungai Baung yang juga menjadi salah satu tempat andalan masyarakat setempat mencari ikan.
Tidak hanya susur sungai di Desa Baung yang mengasyikan, sepanjang perjalanan menuju Desa Baung dari Kuala Pembuang melalui jalur sungai juga tidak kalah asyik. Pasalnya, tidak jarang di tepian hutan dan sungai ada sejumlah kera berhidung besar, yakni bekantan yang bergelantungan di pohon. Selain itu, sering pula burung tingang menyeberangi sungai dan melintas di atas transportasi air yang tengah melaju. (hen/ign)