SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Kamis, 22 Desember 2016 15:04
BLH masih Telusuri Penyebab Kematian Massal Ikan
UJI SAMPEL: Petugas BLH saat melakukan pengujian awal sampel air di Sungai Semanggang, Selasa(20/12) kemarin.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG-Penyebab matinya ribuan ikan di Sungai Semanggang, Desa Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Banteng, masih belum terungkap. Hasil uji laboratorium secara mendalam yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kobar diperkirakan akan rampung dalam dua hari ke depan.

Kepala BLH Kobar Fahrizal Fitri mengungkapkan,  pengambilan sampel dan temuan awal saat pemeriksaan pertama di lapangan memang terindikasi ada pencemaran. Untuk memperjelas kandungan dalam sampel yang diambil tetap harus menunggu uji laboratorium.

”Kita tetap harus melakukan pengujian sampel dengan sejumlah indikator-indikator tambahan, sehingga bisa diketahui penyebab dari dugaan pencemaran itu. Hasilnya dua hari bisa keluar,” ujarnya, Rabu (21/12) kemarin.

Setelah hasil uji laboratorium keluar, BLH kembali akan melakukan pemeriksaan lanjutan di lapangan. Hal itu penting dilakukan untuk mengidentifikasi sumber pencemaran.

”Misalnya sudah diketahui bahwa ditemukan berbagai zat pencemar, nah selanjutnya akan ditelusuri dari mana asalnya,” tambahnya.

Identifikasi sumber pencemaran dilakukan sebagai bagian dari pencocokan asal muasal dari zat-zat asing yang kemungkinan ditemukan ketika hasil uji sampel keluar.

”Misalnya di sepanjang aliran sungai itu ada industri yang menggunakan bahan kimia dalam proses produksi, maka dengan hasil uji lab yang ada bisa ketahuan. Dan kita perkuat lagi dengan cek lapangan,” katanya.

Terkait kecurigaan terjadinya fenomena alam yang seperti di Sungai Arut yang juga menyebabkan matinya ribuan ikan  keramba milik warga beberapa waktu lalu, Fahrizal juga belum berani menyimpulkan.

”Beda dengan Sungai Arut. Di Arut DO (dissolved oxcygen) 1,2 dan tingkat keasamanan (pH) hanya 4. Sedangkan di Banteng DO 0,8 dan pH 6,” katanya. (sla/yit)

 


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 15:36

Fraksi Golkar Dukung Penutupan THM Last Wolf di Pasir Panjang

PANGKALAN BUN – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat…

Selasa, 01 Juli 2025 11:43

BPBD Kobar Terima Kunjungan Kedutaan Besar Inggris

PANGKALAN BUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 01 Juli 2025 11:42

Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat Bayar Pajak

PANGKALAN BUN – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Barat…

Selasa, 01 Juli 2025 11:39

DPRD Kobar Minta Eksekutif Optimalkan Pendapatan

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Bupati Sambangi DPR RI untuk Bahas Bandara Baru

PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj. Nurhidayah bersama…

Senin, 30 Juni 2025 17:34

Pemkab Kobar Susun Standar Pelayanan MPP

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyelenggarakan Forum…

Senin, 30 Juni 2025 17:31

Komisi A Apresiasi Dinkes Kobar yang Melaksanakan Deteksi Dini Kanker Serviks

PANGKALAN BUN– Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:57

Satpol PP Kobar Tertibkan PKL dan Patroli Gabungan

PANGKALAN BUN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten…

Kamis, 26 Juni 2025 16:56

Kobar Siapkan Sarpras dan Atlet

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) mulai…

Kamis, 26 Juni 2025 16:51

Komisi A DPRD Kobar Tinjau Langsung Proses Penerimaan Murid Baru

PANGKALAN BUN – Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar)…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers