PANGKALAN BUN – Meninggalnya janda cantik Normawati alias Selfi masih menjadi misteri lantaran pelakunya belum tertangkap. Selfi dikenal tetangga dan teman sebagai orang yang baik. Namun soal asmara dia memang tertutup.
Polsek Kumai masih mengembangkan kasus ini dengan memeriksa teman korban. ”Untuk saat ini belum tertangkap pelakunya," kata Kapolsek Kumai AKP Hendry. ”Sementara ini kita masih lakukan pemeriksaan terhadap rekan-rekan kerja korban," sambung dia.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan korban, termasuk mencari tahu siapa yang dekat dengan korban selama ini. Di samping itu, polisi juga mencari informasi di sekitar TKP.
”Kami kerja sama dengan Satrrskrim Polres Kobar. Karena dilacak menggunakan teknologi, dan mudahan cepat tertangkap pelakunya," beber Kapolsek.
Saat media ini mendatangi lokasi kejadian, Jalan Bahari No 7 Rt 8 Kelurahan Kumai Hilir ini tampak sepi. Rumah yang terdapat gedung walet di belakangnya ini dalam keadaan terkunci rapat.
Ibu dan anak korban sudah pindah ke kampung, yakni di Desa Teluk Pulai. Keluarga korban juga membawa barang-barang rumah tangga. Warga sekitar mengenal sosok korban sebagai orang yang baik.
Semenjak dikabarkan Normawati pisah ranjang dengan suaminya, ada beberapa kali terlihat pria kira-kira berumur 40 tahunan datang ke rumah tersebut. ”Kita kenalnya korban baik. Kadang suka ke depan gang beli sayur atau gorengan. Sering lihat sih, dan baik saja sama warga," kata Santi, tetangga korban.
Hanya korban belakangan ini jarang kumpul dengan tetangga. Walaupun sekadar acara salawatan. ”Dulu sering ikut. Sekarang mungkin karena kerja di salon dari pagi, kadang sampai malam, membuat jarang ngumpul sama kami. Kalau malam juga jarang terlihat," terang Santi.
Ditambahkan Amang Yudi, tetangga lainnya, selama ini korban tertutup soal hubungan asmara. Di samping itu korban belum resmi menjanda, baru pisah ranjang. Hanya saat diajak rujuk oleh suaminya korban menolak.
”Kemungkinan ada pacar atau apa lah istilahnya. Tapi saya kurang tahu karena korban juga baik dan tidak pernah cerita apapun," bebernya.
Sedangkan tempat kerjanya di Salon Sonia di Jalan HM Idris, Kelurahan Kumai Hulu juga tutup semenjak peristiwa berdarah tersebut.
Tidak ada warga di sekitar salon yang tahu pemilik salon itu. Serta teman kerja korban juga sudah tidak ada. Karena pekerjanya hanya korban di salon tersebut dan Sonia adalah pemilik salon warga Pangkalan Bun.
Wati, pedagang makanan di depan salon itu mengatakan, Sabtu (24/12) lalu masih melihat Normawati bekerja. Hanya saat itu pulang siang dan salonnya langsung tutup.
”Saat melihat terakhir kali masih segar. Sempat menyapa juga ketika mengambil jemuran handuk di samping salon dan langsung tutup siang itu," kata Wati.
Wati melihat sosok korban juga sebagai orang baik. ”Kalau lagi sepi saat makan siang sering ke warung. Cerita kalau salon korban kerja pasang surut. Kadang sepi dan kadang ramai," urainya. (rin/dwi)