PANGKALAN BUN – Debat Terbuka Calon Bupati dan Wakil Bupati Kobar 2017 dilaksanakan di Gedung DPRD Kobar Jalan H.M Rafi'i Pangkalan Bun, Sabtu (7/1). Tema debat adalah “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat dengan menyelaraskan pembangunan dalam menghadapi era globalisasi”.
Lima pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kobar 2017 hadir semua. Mereka adalah Bambang Purwanto -Said H. Syamsuddin Noor SH (Pakde-Said), Indrawan Sakti-H. Norhanuddin (IndraNor), Nurhidayah - Ahmadi Riansyah (Nurani), Desi Hercules - Gusti Moch. Awaludin (Sidin), Eko Soemarno -Yudie (Eko-Yu).
Masing-masing paslon menjelaskan visi dan misi serta konsep rumusan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kobar periode 2017-2022. Dalam setiap segmen debat dipandu oleh moderator Prof. Dr. Ir. Jeffrie Wattimena, MP yang merupakan Rektor Universitas Antakusuma (Untama) Pangkalan Bun. Debat dimulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Debat diwarnai yel-yel pada setiap jeda oleh masing-masing tim kampanye yang hadir.
Salah satu pertanyaan moderator kepada lima paslon adalah, "Jika saudara terpilih menjadi kepala daerah, bagaimana mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur di 94 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat?"
Pasangan nomor urut tiga NURANI menjawab, sesuai dengan visi dan misinya bahwa pihaknya akan memperkuat infrastruktur jaringan yang ada mulai dari desa ke kota di 94 desa/kelurahan.
---------- SPLIT TEXT ----------
"Ini akan kita berikan prioritas khusus untuk percepatan pembangunan, tentunya pembangunan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kabupaten Kobar yang kita cintai ini," ucapnya.
Pasangan nomor urut empat Sidin menjawab, program pembangunan mulai dari pinggir. Ia melihat desa banyak yang sangat tertinggal terutama di Kecamatan Arut Utara, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kumai pesisir, Sungai Bakau, Sungai Cabang, Sekonyer.
"Kami akan membangun di daerah pinggiran, awalnya membangun daerah pinggiran dulu, baik jalan, jembatan menjadi prioritas dan pembangunan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan pembangunan infrastruktur kita harapkan kesenjangan pembangunan yang selama ini sudah menimbulkam kesenjangan ekonomi dan secara sosial," tandasnya.
Pasangan nomor urut lima Eko-Yu menjawab, sesuai dengan visi dan misinya ke depan dari wilayah pelosok hingga pedalaman Sungai Arut, semua akses akan dikembangkan tanpa melihat peta mana yang menjadi kekuatan politik pihaknya. Akses kedepannya harus bermanfaat dan berdampak di seluruh wilayah pedesaan terutamanya daerah yang belum tersentuh dengan infrastruktur itu sendiri.
"Infrastruktur tidak hanya jalan saja, infrastruktur pendidikan, sarana pendidikan, baik sekolah maupun sarana di bidang kesehatan harus kita perhatikan. Selain itu ada infrastruktur yang lain, listrik juga kasian mereka hidupnya banyak belajar dengan lampu templok saja sampai saat ini," jelasnya.
Sementara pasangan nomor urut satu Pakde-Said menjawab, kesenjangan infrastruktur di Desa dan Kelurahan ini menjadi persoalan yang menjadi kesenjangan ekonomi dan munculnya kesenjangan sosial. Oleh karena itu pada saat ia menjabat sebagai Bupati Kobar maka pola yang ia terapkan adalah pembangunan desa dan sudah dimulai.
"Pola pembangunan dari desa ke kota dan perlu juga pola pendampingan pembinaan, karena tanpa itu saya yakin akan tetap sama dengan saat ini. Oleh karena itu kita akan lakukan pendampingan, agar ekonomi masyarakat Kobar ini bisa berada jauh lebih baik dan selama saya menjabat menjadi bupati satu tahun ini sudah cukup lumayan, oleh karena itu ini kami akan lanjutkan," tuturnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Terakhir, pasangan calon nomor urut dua Indra-Nor mengaitkan dengan infrastruktur kesehatan. Hampir 95 persen sarana infrastruktur kesehatan mampu kita tanam sampai 2018. Jika nanti ia terpilih, akan membangun rumah sakit pada enam kecamatan.
"Dibidang ekonomi kita ingin membangun pasar-pasar lokal di seluruh kecamatan, kalau perlu Stadion Senggora perlu kita alihkan untuk mendongkrak ekonomi kesejahteraan masyarakat Kumai. Khusus penguatan infrastruktur jalan kami ingin terciptanya keadilan, khususnya saudara kita yang di Kolam dan Arut Utara perlu upaya dalam pembangunan," terangnya.
Debat kedua digelar pada 21 Januari mendatang. Sedangkan hari pencoblosan calon Bupati dan Wakil Bupati Kobar pada 15 Februari 2017.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Pria Premos menyampaikan, pengamanan debat terbuka paslon ini sebelumnya telah disiapkan secara maksimal dengan melibatkan berbagai instansi yang terlibat mulai dari Polres sendiri, Brimob Polda Kalteng, Kodim 1014/PBN, Kompi dan termasuk Satpol PP Kobar.
"Kemudian juga kita bekerjasama dengan tim sukses, dan apa yang telah kita sampaikan kemarin tidak melebihi jumlah peserta yang datang dan tidak membuat kegiatan-kegiatan yang sifatnya memancing emosi dari pihak lain, alhamdulilah hari ini(kemarin) berjalan dengan lancar berkat dukungan dan doa kita semua," ujar Premos. (jok/yit)