PANGKALAN BANTENG - Setelah menginap satu malam di kantor kecamatan sebagai basis Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), logistik pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kobar mulai bergeser ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di masing-masing desa.
Di luar Pankalan Bun, pergesaran logistik dari PPK ke masing-masing PPS terpantau lancar, seperti di Kecamatan Pangkalan Lada dan Pangkalan Banteng. Semua logistik telah rampung dikirim Senin (13/2) tengah hari.
”Semua sudah terdistribusi ke 17 PPS di Kecamatan Pangkalan Banteng, dan selanjutnya tinggal PPS menyebarkan ke 68 TPS,” ungkap Ketua PPK Pangkalan Banteng Edi Faganti.
Hal serupa juga dikatakan Ketua PPK Pangkalan Lada Suwarno. Dari 11 PPS yang ada di wilayahnya, tidak ada masalah berarti ketika proses pendistribusian.
”Logistiknya untuk 74 TPS di Pangkalan Lada ini dan pengamanan juga sudah dijamin oleh aparat gabungan TNI, Polri Satpol PP dan Linmas,” katanya.
Kejadian sedikit berbeda dialami PPK Arut Utara. Medan berat dan buruknya jalur pengiriman darat membuat proses ditribusi logistik sedikit terhambat. Wilayah Desa Sungai Dau dan Pandan yang sedikit terhambat karena jalan berlumpur akibat diguyur hujan pada Minggu (13/2) malam.
”Dari satu kelurahan dan 10 desa , hanya wilayah Desa Pandan dan Sungai Dau yang harus ekstra keras untuk pengiriman logistik ini. Karena jalannya yang berlumpur, mobil doble gardan mesti harus waspada,” katanya.
Tidak hanya itu, permasalahan ketiadaan jaringan telepon seluler di sejumlah desa di wilayah Arut Utara juga diprediksi mempersulit koordinasi dan juga pengawasan. Namun segala upaya akan dilakukan agar proses Pilkada di Arut Utara bisa berjalan dengan lancar.
”Kita kesulitan komunikasi dengan tujuh desa, karena sinyal ponsel tidak ada. Kemudian listrik juga belum masuk. Tapi kita akan usahakan pakai radio komunikasi saja semoga bisa terjangkau ke sana,” terangnya.
Setiap pelaksanaan pemilihan, masalah komunikasi memang menjadi hambatan serius di Arut Utara. Belum bagusnya infrastruktur jalan dan aliran listrik ke sebagian besar wilayah Arut Utara menjadi penghambat perkembangan kawasan tersebut.
”Listrik dan jalan raya, itu yang menjadi kendala. Kalau ada listrik maka tower seluler bisa terpasang di daerah pedalaman dan itu sangat membantu. Semoga ke depan kondisi kami bisa mendapat perhatian,” harapnya. (sla/yit)