PANGKALAN BUN – Calon Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah bakal mencatat sejarah di Kabupaten Kotawaringin Barat. Apabila rapat pleno KPU nantinya menetapkan calon nomor urut dua yang berpasangan dengan Ahmadi Riyansyah itu sebagai pemenang Pilkada Kobar, dia akan menjadi bupati perempuan pertama di Bumi Marunting Batu Aji itu.
Dalam Pilkada Kobar, Nurhidayah merupakan satu-satunya kandidat perempuan. Kuatnya dukungan koalisi parpol, membuat pasangan Nurhidayah-Ahmadi Riyansyah mendulang suara sangat besar dalam perhitungan sementara dibanding paslon lainnya, yakni 52,43 persen.
Nurhidayah menegaskan, apabila dirinya dilantik dan menjabat Bupati Kobar, dia bersama Ahmadi Riyansyah akan melaksanakan program Nurani seperti yang disampaikan saat kampanye.
”Alhamdulilah saya dipilih dan mendapatkan suara unggul itu karena masyarakat. Bakal jadi bupati perempuan pertama di Kobar juga siap dan ini sudah jalan dari Allah," tutur Nurhidayah.
Menjawab pertanyaan masyarakat tentang kemampuan memimpin seorang wanita, Nurhidayah optimistis mampu melaksanakan tugas dengan baik nantinya. Bersama Ahmadi, dia bakal memetakan permasalahan dan hal yang perlu dibenahi.
“Tentu kami nanti akan melihat secara internal. Kita pelajari dulu karena saya dan pak Ahmadi Riyansyah juga seorang politikus dan terjun di birokrasi ini akan belajar," katanya.
Dia menambahkan, banyak hal juga sudah dipelajari mengenai pendidikan, misalnya seragam gratis bagi siswa baru untuk SD dan SMP. Kemudian, bidang kesehatan mengenai program BPJS yang perlu ditingkatkan.
”Hal lain soal infrastruktur juga terus dilakukan dan pertanian juga bakal digenjot terus. Banyak program dari Nurani dan itu akan kita lakukan saat lima tahun ke depan menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kobar terhitung setelah dilantik,” tandasnya.
PERUBAHAN
Sementara itu, Camat Kolam Yudhi Hudaya mengharapkan hasil Pilkada Kobar dapat membawa perubahan dan membawa Kobar ke arah yang lebih baik. Dia juga mengharapkan hasil pilkada bisa diterima semua pihak dan tetap menjaga persatuan dan keamanan daerah.
”Mari kita sama-sama menjaga kondisi yang sudah kondusif ini. Semoga hasil pilkada dapat membawa Kobar ke arah yang lebih baik,” katanya.
Apabila ada pihak yang merasa ada pelanggaran atau kesalahan dalam pelaksanaan pilkada, Yudhi menyarankan agar diteruskan kepada pihak yang berkompeten, seperti Panwaslih atau pihak keamanan. Hal itu untuk mencegah kegaduhan di masyarakat.
Ketua PPK Kolam Gusti Burhani mengatakan, proses Pilkada Kobar di Kecamatan Kolam sudah selesai dan hasilnya sudah diterima KPU Kobar pada Jumat (17/2) lalu. Dalam pengembalian logistik dan dokumen, PPK Kolam harus berjuang meloloskan dua mobil pikap yang mengangkutnya. Ruas jalan Kolam – Pangkalan Bun sepanjang 41 kilometer harus ditempuh selama dua jam setengah.
”Kita dikawal pihak keamanan. Namun, kita tidak bisa menghindari ambles karena jalannya rusak,” tutur Burhani. (rin/gst/ign)