PANGKALAN BUN – Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalan Bun memprediksi musim kemarau di Kobar tahun 2017 ini, durasinya sama dengan dengan tahun-tahun sebelumnya. Masuknya musim kemarau, diprediksi oleh BMKG yakni pada bulan Juni mendatang.
Kepala BMKG Stasiun Pangkalan Bun Lukman Soleh melalui Prakirawan Rosi menjelaskan, prediksi hujan pada musim kemarau di Kabupaten Kobar berdasarkan data normal rata-rata curah hujan bulanan sepanjang 10 tahun terakhir 2006 hingga 2015. Data tersebut menunjukan musim kemarau dimulai pada bulan Juni akhir sampai dengan akhir bulan September atau memasuki Oktober.
"Dari grafik tahun 2006 hingga 2015 menunjukan mulai dari Juni akhir hingga memasuki bulan Oktober," ujarnya, Senin (16/1) kepada Radar Pangkalan Bun.
Rosi meneruskan, jika dilihat perbandingan dari data tersebut, prediksi kemarau tahun 2017 tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini diperkuat berdasarkan data dari BMKG memprediksi bahwa awal musim hujan di wilayah Kobar tahun 2016 dan 2017 diprediksi pada akhir September, yaitu dasarian III (tanggal 21 sampai dengan akhir bulan tanggal 30 atau 31).
"Artinya musim kemarau tahun 2017 diprediksi tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya," tegasnya.
Sementara itu, Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan mengatakan, kendati masih di musim penghujan saat ini, beberapa hari yang lalu sudah ada titik api di Kecamatan Kumai. Karena itu pihaknya selalu siap mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang akan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang sudah berjalan, seperti di tahun sebelumnya.
"Minggu depan kita ada rapat di Jakarta dalam hal ini dipimpin Kementrian Kehutanan sebagai supervisi. Rapat itu untuk membahas langkah penanggulangan Karhutla di tahun 2017, serta evaluasi di tahun 2016, dari hasil rapat itu akan kita tindaklanjuti," pungkasnya.(jok/gus)