PANGKALAN BUN – Seorang bocah berusia 3,5 tahun, Raisa, ditemukan tewas di saluran irigasi jalan lintas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama, Kelurahan Raja Seberang, Selasa (17/1) pagi. Korban meregang nyawa setelah sebelumnya bermain di sekitar saluran irigasi yang lebarnya mencapai 8 meter itu
Informasi yang diperoleh Radar Pangkalan Bun, ibu korban, Eni, berusaha mencari korban di sekitar warung, pinggir saluran. Namun, hasilnya nihil. Anaknya tak menjawab panggilan sang ibu. Ayah korban, Ardan, ikut mencari. Dia kaget ketika melihat anaknya mengapung di saluran irigasi yang dipenuhi lumpur tersebut.
Ardan pun langsung melompat ke saluran irigasi, mengevakuasi anaknya. Bocah malang itu langsung dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Raja Seberang. Namun, Raisa saat itu sudah dinyatakan meninggal dunia.
Eni tak kuasa menerima kenyataan pahit itu. Dia sempat jatuh pingsan. Hari itu juga korban langsung dimakamkan di pemakaman umum.
Salah seorang warga Raja Seberang, Rico, mengatakan, korban jatuh di saluran irigasi di belakang warung orangtuanya. Kondisi saluran tempat korban terjatuh tersebut tidak terlalu dalam, dipenuhi rumput tinggi, dan lumpur yang cukup tebal.
”Saluran itu berlumpur. Walaupun tidak terlalu tinggi, namun cukup lebar untuk ukuran bocah usia segitu," ujar Rico.
Sumiadin, warga lainnya mengatakan, kondisi aliran irigasi di sepanjang jalan Pangkalan Bun – Kolam tersebut memang kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Kobar. Itu terlihat dari sepanjang jalan yang banyak ditumbuhi rumput tinggi hingga menutupi saluran dan mengakibatkan pendangkalan.
”Harus dilakukan pembersihan dan pemeliharaan secara rutin," ucap Sumiadin.
Selain digunakan untuk keperluan sehari-hari, yakni mandi dan mencuci pakaian, biasanya dua saluran yang berada di sisi kanan dan kiri Jalan Pangkalan Bun – Kolam tersebut digunakan warga untuk transportasi perahu kecil atau getek. (jok/ign)