PALANGKA RAYA - Tekad Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tidak main-main dan tidak tanggung-tanggung. Tak ingin dicap kawasan pembakar hutan, Pemkot tanpa berencana menggeluarkan anggaran Rp 1,6 miliar.
Dana besar itu digelontorkan untuk menangani karhutla pada tahun ini. Menghindari bencana kabut asap dan pencegahan maupun penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Kota Palangka Raya. Hal itu diutarakan langsung Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio dalam rapat koordinasi, kemarin.
“Kami telah membentuk tim pengendalian karhutla. Dianggarkan kurang lebih Rp1,6 miliar. Untuk menanggulangi bencana karhutla. Dana itudibeberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jadi Pemkot dan instansi terkait serius dalam tindakan tersebut agar bencana tahun yang sudah lewat tak terjadi lagi,” ungkapnya.
Mofit menerangkan dalam menunjang pencegahan itu, diempat kecamatan telah dimiliki 191 sumur bor tersebar dibeberapa titik rawan. Dan direncanakan akan kembali dipasang puluhan sumbur bor dikawasan lain.
“Empat kecamatan 191 sumur bor. Tersebar dibeberapa titik di lokasi atau tempat yang dianggap rawan karhutla. Selain itu sebanyak sembilan unit mobil pemadam kebarakan siap turun kelapangan untuk melakukan pemadaman,” terangnya.
Dia membeberkan tak hanya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalteng, Pemkot juga siap didukung kabupaten Barito Selatan (Barsel), Pulang Pisau (Pulpis), Kapuas dan Katingan. Bilamana kewalahan dalam pemadaman. Namun berharap hal itu tidak sampai dilakukan. “Tentu tekad ini harus pula didukung oleh masyarakat,” tegasnya.
Mofit menyebutkan berdasarkan catatan awal bulan Januari hingga saat ini. Palangka Raya sudah mengalami karhutla dua kali. Di Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Rakumpit. Namun segera bisa ditanggulangi dan tidak berdampak besar.
“Kita sudah bisa menekan angka hotspot. Saya berharap agar tidak membakar hutan dan lahan seenaknya. Maka itu kami juga sediakan sembilan unit mobil pemadam kebakaran, 30 tim serbu api berpersonil 900 orang ditempatkan kelurahan guna mengantisipasi sejak dini. Jadi jaga wilayah kita dari karhutla,” pungkasnya. (daq/vin)