SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun meminta Pemerintah Kabupaten Kotim untuk mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pencegahan dan penanggulangan karhutla harus diantisipasi mulai sekarang sehingga tidak sampai menjadi bencana besar seperti tahun lalu.
“Informasi yang kami terima, musim kemarau di Kotim diprediksi akan tiba lebih cepat satu bulan dibanding kemarau tahun lalu, untuk itu perlu adanya kewaspadaan dari semua pihak termasuk masyarakat Kotim,” katanya, Selasa (28/2).
Rimbun menambahkan pencegahan dan penanggulangan hendaknya tidak hanya menjadi tugas tim, namun sudah menjadi kewajiban semua pihak termasuk masyarakat Kotim.
Menurutnya, dengan dilibatkannya semua pihak dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla diharapkan bisa benar-benar efektif. Kondisi di sebagian besar wilayah Kotim merupakan tanah gambut sehingga potensi terjadinya kebakaran.
“Mencegah karhutla bukan hanya menjadi tugas pemerintah daerah, tim karhutla dan dinas teknis maupun instansi terkait lainnya, namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab masyarakat,” terangnya.
Rimbun menegaskan kepedulian masyarakat dalam mencegah dan mengatasi karhutla sangat penting dan dibutuhkan, sebab masyarakat lebih mengetahui dan menguasai lapangan.
“Harapan kita di 2017 ini kejadian karhutla bisa dicegah agar Kotim bebas dari asap,” harapnya.
Disebutkan selama Februari 2017, titik panas terbanyak di Kecamatan Antang Kalang yakni empat titik. Kawasan selatan Kotim diperkirakan akan mengalami kemarau lebih awal dibanding wilayah lainnya.
Curah hujan di kawasan utara juga mulai berkurang namun diprediksi masih aman. Meski kemarau di Kotim terjadi minggu ke tiga bulan Juni, namun kewaspadaan sudah harus ditingkatkan mulai awal Juni. “Lahan yang kering akan mudah terbakar sehingga harus diwaspadai,” imbaunya. (ang/fm)