SAMPIT – Sebanyak lima unit bajaj yang dipesan dari Jakarta untuk dioperasikan di kota Sampit telah tiba, Rabu (15/3). Pengoperasian bajaj hanya tinggal menunggu kelengkapan surat-menyuratnya dan segera bisa memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Sampit.
”Sudah sampai, sekarang ditempatkan di lokasi semacam garasi, milik pihak ketiga yang mengadakan kendaraan tersebut. Dishub juga sudah mengecek secara fisik. Cukup bagus dan dokumen yang diajukan, kami merekomendasikan agar mereka melengkapi surat-menyuratnya ke kantor perizinan,” kata Kepala Dishub Kotim Fadlian Noor.
Dia menjelaskan, ada beberapa persyaratan yang harus diselesaikan oleh pihak ketiga agar bajaj bisa beroperasi. Pertama, sebagai kendaraan non-trayek, harus mempunyai izin angkut. Kemudian melampirkan slot kendaraan sebelum Dishub bisa mengeluarkan buku KIR kendaraan tersebut. Sekarang slot tersebut masih menunggu pengiriman dari pabrik di Jakarta. Selanjutnya, wajib ke Samsat untuk mengurus STNK.
”Untuk launching urusan nanti, yang penting harus dilengkapi dulu persyaratannya dan ini pun tidak akan memakan waktu lama asal benar-benar dikerjakan. Kami yakin pihak ketiga yang mengadakan kendaraan ini bisa melaksanakan itu dengan baik, karena mereka juga merupakan putra daerah yang dilindungi oleh badan hukum,” ujarnya.
Terminal kendaraan roda tiga itu akan dipusatkan di dekat lokasi wisata ikon jelawat. Dengan demikian, orang-orang yang datang ke Kota Sampit dan ingin menggunakan jasa angkutan tersebut bisa sekaligus berkunjung ke wisata ikon Jelawat.
Untuk menunjang mutu pelayanan, Dishub juga mengharapkan setiap pengemudi bajaj mempunyai nomor kontak yang bisa dihubungi setiap saat, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan jasa mereka.
”Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, sehingga bisa cepat dioperasikan. Saya yakin kendaraan ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan angkutan umum yang aman, nyaman, dan terjangkau,” ucap Fadlian.
Terkait pro kontra mengenai kehadiran bajaj di kota Sampit, Fadlian menanggapinya dengan tenang. Menurutnya, itu merupakan hal bagus, karena masyarakat merespons program pemerintah. Pihaknya akan tetap melihat dari segi positif mengenai pengadaan kendaraan yang tergolong baru di Kotim ini. (vit/ign)
